DARI TALKSHOW TENTANG MITOS KEHAMILAN SAMPAI GERAKAN ANTI HOAX BERSAMA MAYAPADA HOSPITAL



Terakhir hamil itu nyaris delapanan tahun yang lalu. Walau saat itu era digital sudah mulai menguasai Bumi karena para Ksatria Jedi sudah terkalahkan, tapi saya masih pasrah pada cekokan petuah-petuah tradisional soal kehamilan dari mamih dan ibu mertua.
Yang jangan makan ini lah, harus pakai itu lah, supaya bayinya sehat. Minum ini makan itu, supaya nanti kalau melahirkan powerful dan lancar. Owemjih... tapi entah kenapa ya, walau sometimes merasa stupid, segala petuah yang kebanyakan nggak masuk akal itu tetep aja dijalanin. Setelah menjalani ada perasaan tentram, karena mamih dan ibu mertua nggak rewel lagi *bwahahaha*. 

Dan kemarin, tanggal 23 Februari 2017, saya menghadiri satu event talkshow yang membahas masalah mitos kehamilan ini. Selama mengikuti event talkshow itu, saya kok merasa amaze ya, soalnya dari penuturan para nara sumber, mitos-mitos warisan nenek moyang itu masih berlaku. Nggak peduli Google udah lebih pinter mempersembahkan artikel-artikel kesehatan untuk ibu hamil, yang tentu saja bakal lebih akurat dan shahih karena sumbernya dari para dokter ahli kandungan seantero dunia. Nggak peduli telekomunikasi udah pake satelit paling canggih, itu air kelapa hijau masih dipercaya sebagai formula yang bisa bikin kulit bayi bersih, putih dan rambut bayi akan berwarna hitam *wekekekek*. Tapi epik banget ya.


Kinaryoshi, artis dan foto model, yang sekarang sedang mengandung anak keduanya dengan jujur mengakui kalau dia masih mengikuti cara-cara tradisional tersebut. Di antaranya yaitu tadi minum air kelapa hijau dan minum air rebusan kacang hijau yang dipercaya membuat rambut bayi menjadi lebat.

Sedangkan Mbak Rahne Putri, Blogger dan Socmed Influencer, bercerita kalau ibunya sering menganjurkan untuk minum minyak kelapa supaya persalinannya lancar. Aaah... Mbak Rahne... you're not alone, aku juga dulu dipaksa mamih minum minyak kelapa. Hoeeek... 😁

Lalu bagaimana tanggapan dr. Yuslam, SpOG, ahli kandungan dari RS Mayapada, ditinjau dari segi media? Awalnya beliau ketawa aja ya. Memang sih mitos-mitos kehamilan itu lucu-lucu dan bikin gemes. Tapi kemudian dari penuturan beliau--walau bukan bentiu dukungan-- terungkap bahwa mitos-mitos itu nggak selamanya negatif, ada beberapa yang bermanfaat juga.

Misalnya, air kelapa hijau itu tadi boleh dikonsumsi. Air kelapa hijau ini mengandung elektrolit dan fruktosa. Kandungan elektrolit ini bisa mempengaruhi gerakan otot dan darah. Tapi, nggak boleh terlalu sering juga meminumnya, karena air kelapa banyak mengandung Kalium yang kalau terlalu berlebihan dikonsumsi malah akan membuat tubuh menjadi lemas. Kalau hubungannya dengan warna kulit dan rambut, itu jelas mitos, karena warna kulit dan rambut itu diturunkan secara genetik dari orang tuanya.

Kalau rebusan air kacang hijau begimana? Nggak masalah, justru bagus karena kacang hijau kan sumber karbohidrat dan banyak mengandung vitamin. Nah, minyak kelapa ini yang lucu. Apa hubungannya coba minum minyak kelapa sama persalinan yang lancar? Wong, apa-apa yang dikonsumsi manusia itu, makanan atau minuman, setelah dicerna kan saripatinya diedarkan oleh darah, muter-muter dulu ke sana kemari, ampasnya lari ke bagian belakang. Melahirkan itu di bagian depan, gimana ceritanya ya minyak yang harusnya lari ke daerah belakang bisa membuat efek di daerah depan, nah ada juga yang lancar melahirkan ampas ke kloset, itu baru masuk akal *bwehehehe*.

MAKIN MALAM MAKIN PANAS

Suasana di Beranda Kitchen, venue di mana talkshow diadakan, berubah jadi riuh rendah ketika dr. Yuslam, SpOG mulai menjawab satu per satu pertanyaan yang kadang terasa menggelitik telinga.

Nggak cuma dihadiri ibu-ibu ternyata, acara #Obsat ini juga menarik perhatian kaum Adam. Ya nggak apa-apa, bukankah
kehamilan itu program kerjasama? Suami dan isteri harus bersinergi dengan baik, karena kehamilan dan kelak ketika punya
bayi adalah tanggung jawab bersama bukan hanya seorang saja.
Salah satunya ketika membahas mitos soal POSISI (nah lho sampai dicapslock) berhubungan pasutri yang baik supaya cepat hamil. Dan kembali dr. Yuslan, SpOG menegaskan bahwa nggak ada tuh posisi atau mitos-mitos yang berhubungan dengan usaha supaya bisa cepat hamil. Tetapi, ada lho usaha atau metode untuk mendapatkan jenis kelamin anak sesuai keinginan. 

Pak dokternya lagi menuturkannya dengan gaya santai dan diseling candaan, walhasil dengernya jadi mesem-mesem sendiri, beberapa kali malah harus nahan tawa. Tapi, kan ini pembahasan ilmiah gitu lho... penting untuk diketahui bagi pasangan suami istri yang sedang merencanakan punya anak, atau bagi calon ibu dan calon ayah, supaya kelak lebih canggih lagi dalam mempersiapkan kehadiran calon anak.


IBU HAMIL HARUS BEBAS HOAX DAN ANTI FITNAH

Wah, apaan nih. Ibu hamil memang harus bebas stress supaya bisa menjalani kehamilannya dengan bahagia. Eh, index happiness ibu hamil itu penting lho, karena bisa mempengaruhi pertumbuhan janin dalam perut.

Jadi, apa hubungannya ibu hamil sama hoax dan anti fitnah ini? Yaitu... mitos-mitos itu kan hoax sebetulnya, karena belum terbukti manfaatnya secara ilmiah. Hoax itu kan bukan hanya menyoal pilpress, pilkada, dan issue sosial lainnya. Tapi hoax sudah merambah juga ke ranah kesehatan. Ini bahaya, apalagi kalau berita-berita hoax soal kehamilan.

Tapi sebetulnya, pengetahuan soal hoax dan anti fitnah ini kan wajib disosialisasikan juga kepada seluruh masyarakat, sebab penyebaran berita hoax dan fitnah belakangan ini sudah menjadi penyakit masyarakat. Sungguh bahaya kalau dibiarkan.

Beruntung salah satu narsum #Obsat kali ini adalah Mbak Tika, dari MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia). Satu komunitas yang peduli pada fenomena yang sedang terjadi di masyarakat khususnya pengguna media sosial. 

Ketiga narsum lainnya setuju kalau masalah sharing-sharing berita tanpa filter itu emang gengges banget, alias ganggu. Dan biasanya yang paling sering terjadi ya di grup keluarga *hehe*. Bahkan mungkin tanpa sadar kita pun pernah melakukan hal yang sama, sharing-sharing berita karena kita merasa kalau sumber beritanya bisa dipercaya.

Nah, dalam obrolan kali ini, Mbak Tika berbagi rumus supaya kita terhindar menjadi pelaku share berita yang belum tentu keshahihannya, yaitu dengan rumus 6P.


Nah, daripada jadi pelaku sharing berita hoax mending kita justru ikut memberantas berita-berita hoax dan fitnah yang nggak bertanggungjawab itu. Emang bisa? Ya, bisa dong... nih Mbak Tika ngasih bocoran website yang dikelola oleh Kemenkominfo. Di situ selain bisa melaporkan berita-berita yang kurang bertanggungjawab, kita juga bisa cek situs-situs yang disinyalir penyebar berita hoax dengan menggunakan fitur pencarian.


www.trustpositif.kominfo.go.id

Yap! demikianlah ibu-ibu hamil se-Nusantara. Nasihat-nasihat tradisional itu ya memang termasuk ke dalam golongan MITOS, karena belum terbukti manfaatnya dan belum dibuktikan secara ilmiah. Hanya... jika dirasa nasihat dari para sesepuh itu masih masuk akal dan masih ada sisi positifnya, nggak ada salahnya diikuti aja, menyenangkan hati orang tua kan banyak pahalanya, toh?

Nah, kalau soal berita hoax khususnya soal kesehatan, yang nggak hamil aja sejatinya wajib menjauhi hal-hal berbau negatif seperti itu, apalagi ibu hamil yang penting banget menjaga kondisi rohaninya supaya selalu bahagia. Kenapa emosi happy itu penting untuk ibu hamil? efeknya nanti ke pertumbuhan janin dan produksi ASI. Serius!

Segitu dulu ya, yang bisa saya ceritain di sini. Kalau mau lengkap boleh japri di kolom komentar. Pengalaman saya hamil 3 kali dan membesarkan empat bayi kan nggak bisa dianggap enteng lho... hehehe. Yuk deh... permisi dulu ya... bye now!


Love,



14 Comments

  1. Memang ya Mbak, hoax bikin stres juga. Ngaruh nih ibu hamil, yg nggak hamil aja ngaruh juga kok. Makasih sharingnya ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe... iya dong pasti. Sama-sama... makasih ya Widya udah mampir :D

      Hapus
  2. untung pas aku hamil yang hoaks cuman ada beritanya tukang bakso pengkolan rumah yang pake daging curut mba ahahha...emang bumil ga boleh stress ntar kasian debaynya

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk... tapi gak sampe viral kan di WAG komplek :D

      Hapus
  3. Selalu patuh ama petuah IBuk waktu hamil, diimbangi dengan beragam informasi, tapi takut juga sih melanggar apa yang sudah diperintah sama Ibuk saya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sih Mbak, selama nggak ada efek samping buat debay yang membahayakan sih ikutin aja, daripada Ibu kita jadi sedih kan :)

      Hapus
  4. Harusnya acara kayak gini dihadiri para pasangan ya, mbak. Biar paham kedua belah pihak dan tidak saling menyalahkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul sekali, jadi nggak ada kasus suami nyalahin istri kalau belum berhasil hamil ya

      Hapus
  5. No Hoax pokonamah buat kehamilan juga ya Mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hamil gak hamil no hoax harus dilestarikan :D

      Hapus
  6. Setuju banget! Ibu hamil harus rus rus bahagia. Jadi mending kalo ada pilkada gausah buka FB *eh* hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. wong yang gak hamil aja berasa morning sick tiap baca berita pilkada :D

      Hapus
  7. rumus 6p-nya oke banget tuh.. thanks for sharing ya mbaaa :)

    BalasHapus