Piknik yang Tak Terlupakan
Ngomong-ngomong soal piknik, saya teringat pengalaman
beberapa tahun lalu. Waktu itu Keyaan, anak bungsu saya masih baby. Umurnya
masih 6 bulan. Pada suatu waktu, Baby Key rewel banget.
Padahal nggak ada demam, gigi tumbuh, atau gangguan perut
yang biasanya menjadi penyebab bayi rewel.
Baby Key tidur dengan nyenyak, makan
nggak masalah, BAB-nya juga lancar. Kalau bangun nggak bisa anteng. Digendong
nangis, diajak main juga nangis. Pokoknya serba salah. Tapi kalau diajak
jalan-jalan keluar rumah, biar cuma keliling komplek aja, Baby Key anteng.
Jelang week-end, kakak saya telepon. Maksudnya, dia ngasih
tahu kalau keluarganya mau ke Garut, bawa jalan-jalan ibu saya, dan menawari
saya serta keluarga ikut juga. Kebetulan long
week-end juga sih waktu itu, jadi saya terima tawarannya.
Itinerary-nya cukup padat. Dalam dua hari tujuan kami adalah
Candi Cangkuang, Kawah Kamojang, explore kota Garut, dan pemandian air panas. Sungguh mengherankan, selama
perjalanan piknik itu Baby Key anteng seanteng-antengnya. Nggak ada rewel, nggak ada itu yang namanya drama nangis jejeritan. Bahkan, ketika diajak
berenang di pemandian air panas, wajahnya semringah. Beberapa kali malah
tertawa tergelak. Bahagia banget kayaknya. Yang lihat juga jadi ikut bahagia
deh.
![]() |
dok. pribadi |
Oh, Tuhaaan... selama ini rewel itu jangan-jangan Baby Key bete ya di rumah terus. Astaga... bayi
juga butuh piknik, Mama. Nah, apalagi
orang dewasa yang tingkat stress-nya kadang-kadang melebihi tinggi badan,
hahaha...
Kenapa eh Kenapa... Piknik itu Penting...
Pantas aja, Kang Emil (Ridwan Kamil, Walikota Bandung) sampai
mengeluarkan statement, “Penyebab orang cepat marah itu kurang piknik dan
kurang selfie”. Hahaha... setuju, Kang. Dan beliau pun menelurkan program cerdas berupa makan malam
bersama warga dan culinary night, yang bertujuan untuk meningkatkan index
happiness warga supaya mereka lebih produktif.
Piknik memang berhubungan erat dengan kebahagiaan dan
kesehatan. Hal ini secara ilmiah dibuktikan oleh Gregory Bratman, seorang
mahasiswa program doktoral dari Universitas Stanford. Penelitiannya membuktikan
bahwa orang-orang yang tidak pernah meluangkan waktunya sedikit pun dari
kesibukan pekerjaan, mengalami penurunan aktivitas otak yang dapat memicu
berbagai penyakit mental. Hiiii... serem banget ya.
Dalam agama (yang saya yakini) piknik tidak dilarang. Ada
ayat-ayat dalam Al-Quran yang kalau ditasirkan bisa dijadikan dasar kegiatan rihlah alias piknik ini. Namun, tentu
saja, dalam kaitannya dengan agama perjalanan wisata atau piknik ini tidak lain
hanya bertujuan untuk beribadah dan bersyukur, serta menghayati keagungan Allah
SWT.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih berganti malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal...” (QS- Ali Imron, 190)
Ke Alam Kami Kembali
Dulu semasa baru menikah, saya dan suami—kami berdua senang
kamping-- sempat punya cita-cita mau
kamping bersama bayi pertama kami. Tapi karena banyak alasan, cita-cita itu
nggak sempat terwujud.
Sekarang setelah anak-anak besar dan Keyaan—si Bungsu-- juga
sudah cukup besar untuk diajak kamping, mulai terpikir lagi untuk melaksanakan
cita-cita kami dulu. Tapi tentu saja dengan cara yang lebih ramah anak. Yang
pertama tersirat di benak liburan ke Bogor.
![]() |
dok. pribadi |
Kenapa Bogor? Soalnya, selain jaraknya nggak terlalu jauh
dari Serang, menurut saya Bogor itu paket lengkap. Wisata alamnya dapat, hobi
kuliner saya juga bisa terpuaskan. Hahaha... eh iya dong, Bogor selain
pemandangan alamnya indah, makanannya juga terkenal enak-enak. Soto tangkar,
Sop Buntut, asinan jagung bakar, toge goreng. Kangen juga sama makaraoni
panggang dan apple pie-nya yang aduuuh... nyammm... hahaha.
![]() |
dok. pribadi |
Nah, saya malah sudah punya rencana kalau liburan ke Bogor terwujud, itinerary impian saya Kebun Teh Gunung Mas, Caravan Taman Safari plus Safari
Night-nya, Kebun Raya Bogor, explore kota Bogor dan kulinernya, terakhir makan
durian di Warso Farm. Huwaaa... kebayang seru dan Baby Key—yang sekarang sudah
6 tahun umurnya—pasti senang banget.
![]() |
dokumen Google.com |
Piknik itu Dahsyat...
Semasa saya dan kakak-kakak kecil, Papi sering membawa kami sekeluarga piknik.
Dari mulai yang sederhana, sekadar parkir mobil di pinggir jalan raya Lembang,
dan kemudian kami bebas mengeksplor kebun teh sampai menelusuri jalan-jalan
kampung di sekitarnya. Bertelanjang kaki merasakan air yang bening dan dingin sepanjang
selokan di depan rumah-rumah warga, sampai yang berat, perjalanan 10 hari “Tour
De Java”, hehehe...
Semua pengalaman itu tertanam kokoh dalam benak. Mengenang
Papi almarhum adalah kenangan indah piknik bersama, walau setiap kali teringat,
kok mata jadi terasa membasah. Mellow deh.
Sepanjang perjalanan piknik itu, Papi nggak henti-hentinya
bercerita. Ini pohon apa termasuk ke dalam keluarga apa. Di lain waktu
ceritanya tentang candi ini didirikan tahun sekian, oleh siapa, dan lain-lain.
Kami juga diminta untuk berkenalan dengan orang-orang yang kami temui dalam
perjalanan, juga mencicipi makanan khas di setiap daerah yang kami kunjungi. Tanpa
kami sadari, dari cerita-cerita Papi dan setiap benda yang ditunjukkannya, kami
mendapatkan pengetahuan baru.
Kami sampai punya keluarga baru di Lembang, seorang nenek yang
menyilakan kami duduk-duduk di teras rumahnya yang sejuk, sambil disuguhi susu
murni segar, buah strawberry segar, dan rujak tomat (potongan tomat merah segar
dicampur dengan air dan gula putih) yang akhirnya jadi makanan favorit kami
sekeluarga.
Pikiran jernih, hati
tenang, pengetahuan bertambah, dan perut kenyang. Itulah hakekat piknik yang diajarkan Papi.
Papi saya tahu aja ya. Hebat beliau...
![]() |
dokumen Google.com |
Nah, pengalaman masa kecil itulah yang ingin saya tularkan
pada anak-anak. Apa yang Papi lakukan pada saya dan kakak-kakak, ingin saya
lakukan juga untuk anak-anak sekarang.
Supaya di masa dewasa mereka nanti—jika saya dan suami sudah tidak ada—mereka
punya kenangan bersama kami, yang indah dan menyenangkan. Bersama kenangan indah
itu, semoga mereka akan terus mengingat kami, merindukan, dan insya Allah
mendoakan kami. Duh... *basah lagi mata*
Oke... kira-kira demikianlah cerita tentang piknik versi saya,
bagaimana dengan Anda?
Sumber tulisan:
1. brilio.net
2. liputan6.com
3.ayip7miftah.wordpress.com
18 Comments
Aku kok kurang cocok ya sama Makaroni Panggang. Tapi kalau dioleh-olehin nggak nolak :D
BalasHapuskenapa gitu Dy? aku mah apa aja enak sih jadi gak ada pantangan... hahaha
Hapusjadi, klo orang2 yang ga mampu piknik gimana mba ? :D hehehe, apakah dia rentan dengan ketidakbahagiaan dan cepat marah ? :D hehehe
BalasHapusmenurutku sih bukan gak mapu tp belum merasa penting, piknik kan gak perlu menghabiskan uang banyak, udah saya kasih contoh kan di atas, saya aja lagi kecil jalan2 aja di kebun teh... di kampung2... asyik kok. Kalau nggak piknik aja di halaman "kekempingan" sama anak2... simpel aja. Tapi saya setuju kok kalo orang yg kurang piknik hidup bawaannya ruwet aja *pengalaman pribadi* :D
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAww.. Baby Key sumringah banget.
BalasHapusBetul ya mbak, siapa pun butuh piknik. Dari yang masih kecil sampe yang udah tua sekali pun :D
Iya Intan, piknik itu intinya mencari suasana baru ya kan... gak perlu mahal dan jauh2... anak aja kalo ngerada bosen pasti rewel apalagi orang gede :D
Hapuswaah aku juga udah lama pingin banget ke kebun duren warso! Ngidam euy :DDD
BalasHapusDi sini juga duren banyak sih, tapi penasaran pengen nyobain duren dari tempat lain... seriusan Nindya lagi ngidam? selamat ya...
HapusAku kangen Bogoooor, mau deh kesana lagi bareng keluarga :D
BalasHapusSetuju juga mbak kalo kurang piknik bikin pikiran mampet, gak bisa kreatif, hihiii
Bogor memang alternatif tempat piknik yg asyik, dekat, pilihan tempat wisatanya banyak, makanannya enak2 sama kayak Bandung :D
Hapusiya kalau kurang piknik emang gak sehat ke jiwa... bawaannya uring2an
Piknik yang bikin aku penasaran itu setelah Bali adalah Banten. Pengen ke kampung Kanekes, euy. (kalahka curcol). Btw De Key pantesan hepi gitu, sering jalan-jalan. :)
BalasHapusIya aku ge penasaran pengen ke Baduy, tapi katanya sih medannya berat, gak yakin aku mah kuat hehehe... eh tapi dari rumah dunia suka ada program piknik bersama ke Baduy, nanti kalo ada lagi kukasih tau yac
HapusPiknik itu penting, juga buat baby. Baby Key bahagia banget. :D
BalasHapusiya.. baby juga bisa bosen dan bete :D
Hapusterimakasih partisipasinya. maaf pengumuman diundur tgl 20 oktober. goodluck
BalasHapusterimakasih partisipasinya. maaf pengumuman diundur tgl 20 oktober. goodluck
BalasHapusTerima kasih kembali :D
HapusWah diundur makin seru degdegannya