MARI MENJADI PENJAGA LAUT INDONESIA

picture of pinterest.com
designed by @inongina

Oke, reportase ini memang very late post banget ya *udah very... pake banget lagi* tapi sayang aja kalau nggak di-share.  Ini acara menarik dan mengandung pesan penting. Siapa tahu kelak, kalau ada acara-acara sejenis, atau Greenpeace Indonesia mengadakan acara semacam ini, jadi penasaran pengen hadir juga.

Emang acara apaan sih?

Jadi begini, beberapa waktu lalu (tepatnya lupa), secara nggak sengaja saya lihat ada undangan via Facebook, untuk menghadiri acara Festival Laut yang diselenggarakan oleh Greenpeace Indonesia.

Karena acaranya bersamaan dengan acara blogger yang sudah saya niatkan untuk hadir, jadi saya menambah niat untuk hadir juga di acara Festival Laut ini.

Apa sih Festival Laut ini?

Setiap tahunnya, Greenpeace Indonesia mengadakan event untuk mengkampanyekan satu topik yang sedang mereka “perjuangkan”. Tahun 2015 ini tema yang sedang mereka kampanyekan adalah “Menjaga Laut Indonesia” yang fokus utamanya adalah pencegahan kepunahan hiu. Oleh karena itu judul event yang mereka helat adalah “Festival Laut.”

Tujuan dari penyelenggaraan Festival Laut ini sendiri untuk mendekatkan isu tentang laut ini kepada masyarakat urban dengan cara yang fun dan edukatif. Pasalnya, jika ditelusuri “kaum urban” ini lah yang terhubung langsung dengan isu praktik eksploitasi laut di Indonesia dan dunia. Nah lho!

Festival Laut diselenggarakan pada hari Sabtu, 19 September 2015. Bertempat di Taman Kridaloka, Gelora Bung Karno, Senayan, dari jam 09.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB. Non stop full edukasi, kuliner, dan hiburan.

Ada apa saja di sana?

Pameran Foto

Setelah pintu masuk, pengunjung disuguhi pameran foto mengenai hewan dan biota laut. Itu foto-foto... ampuuuun dah keren-keren banget. Ini, aku kutip sebagian, tapi maafkan ya... kamera HP lagi ngadat. Jadi hasilnya heu...


Memandangi foto-foto itu bikin hati nyesss...
Subhanalloh... tak putus-putus terucap

Ada juga foto-foto kegiatan Greenpeace. Nelayan-nelayan yang menangkapi hiu secara ilegal, aksi damai para aktivis, dan masih banyak lagi.

Komunitas

Di area Festival Laut saya juga menjumpai booth berbagai komunitas yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan hidup, pencinta kebersihan, pencinta hewan, aktivis pelestarian laut. Tetapi ada juga komunitas bebas, namun masih bersenyawa dengan kegiatan Greenpeace Indonesia.

dok. pribadi

Niatnya, saya mau bikin postingan tersendiri nih soal orang-orang di balik komunitas kece yang saya jumpai di Festival Laut ini, tunggu aja ya.

Games

Nah, pengunjung yang menjadi “Supporter Greenpeace” Indonesia yang mendaftar pada hari itu, diberi kesempatan untuk bermain Dart. Di setiap lingkaran papan dart ada nilainya. Siapa yang mendapatkan nilai paling tinggi, berhak untuk membawa pulang sepeda lipat *jangan tanya poin saya... levelnya bukan sepeda lipat, tapi sepeda roda tiga*


Main dart dikawal dua pemuda (panitia) :D 
Kids Corner

Di sini panitia mengadakan lomba mewarnai untuk anak-anak. Kemudian pengunjung cilik bisa menikmati berbagai buku mengenai lautan. Ada merchandise lucu juga berupa kertas lipat yang dibentuk menjadi hiu.

dok. greenpeace.org

Hiburan

Nah, ini dia yang asyik banget. Panggung Festival Laut nggak pernah sepi penonton.  Waktu saya ada di sana sedang ada pertunjukan story telling yang dibawakan oleh Winston The Storryteller Family dan Kak Seto. 

Pagi hari ada demo masak oleh Chef Andrian Ishak yang didampingi oleh Putri Indonesia Lingkungan Hidup 2015 Cynthia Fabiola *duh nggak ikut menyaksikan*. Tapi nggak apa-apa, soalnya kehadiran The White Shoes And Couple Company menghapus kekecewaan saya. Seru... siang-siang (tapi teduh) menikmati lagu-lagu keren dari mereka.

dok. pribadi

Eh, ternyata... malam hari hiburannya lebih seru lagi. Band-band dan penyanyi yang lagi heits di kalangan anak muda masa kini, semacam Starts and Rabbit, Abdul and The Coffee Theory, Brianna Simorangkir... ikut memeriahkan panggung Festival Laut. Jyaaah... Cinderella keburu harus pulang sih ah, balik ke tugas domestik jadi ibu empat orang anak *curcol deh*.


Obrolan Tentang Hiu

Di satu booth, saya melihat banner dengan tulisan yang menarik. Maka saya masuk dan berkenalan dengan Ari, aktivis Greenpeace Indonesia.

dok. pribadi

Dari obrolan kami, saya jadi tahu kalau hiu ternyata bukan hanya predator. Hiu juga berperan sebagai penyeimbang rantai makanan di laut. Dengan keberadaan hiu, populasi ikan di laut menjadi stabil.

Faktanya, tidak kurang dari 100 juta ekor ikan hiu diburu setiap tahunnya (di seluruh dunia). Hal ini menyebabkan lebih dari 25 jenis ikan hiu mendekati kepunahan.

Indonesia sendiri mengantongi reputasi buruk sebagai negara peringkat pertama pemburu dan pembunuh hiu terbesar di dunia. Sebab Indonesia adalah pemasok utama sirip hiu bagi pasar global. Walah!

dok. greenpeace.org


Padahal Ari bilang sih, sirip hiu alias hisit itu nggak ada khasiatnya. Itu hanya semacam sugesti saja. Putri Indonesia Lingkungan Hidup aja bilang rasanya juga hambar, nggak ada gurih-gurihnya *masa iya sih, jadi pengen nyoba... hadeuh*.

Sesungguhnya pemerintah Indonesia juga sudah menaruh perhatian terhadap masalah perburuan hiu ini. Sejak 15 tahun terakhir ini pemerintah mengeluarkan kebijakan perlindungan terhadap berbagai jenis hiu. Hal ini menunjukkan Indonesia berkomitmen untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan di perairan Indonesia.

Namun, kebijakan ini belum kuat dan efektif pelaksanaannya. Di lapangan tetap saja terjadi hiu yang dilindungi atau yang sedang terancam kepunahan tanpa sengaja tertangkap jaring nelayan, atau bahkan sengaja menjadi target penangkapan.

Kita perlu langkah yang lebih berani dan nyata untuk mewujudkan kelestarian laut Indonesia, khususnya masalah ancaman kepunahan hiu. Salah satu usaha yang mendukung hal tersebut dengan meminta pemerintah menghentikan ekspor dan impor sirip hiu, daging hiu, dan bagian tubuh hiu lainnya *cabut aja izinnya, Pak/Bu Menteri... biar kapok*.

dok. pribadi

Walau demikian, sejatinya permasalahan laut Indonesia tidak hanya melulu soal kepunahan hiu, masih ada lagi masalah laut ini yang butuh perhatian dari kita, yaitu:
  • Overfishing yaitu penangkapan ikan berlebih.
  • Bottom trawling, penangkapan ikan dengan menggunakan alat pukat dasar
  • Pemanasan global

Nah, saudara-saudara se-tanah air bersediakah Anda mendukung gerakan Greenpeace Indonesia dalam pelestarian lingkungan, khususnya laut kita? Jadilah Penjaga Laut... caranya bagaimana? Jika kita tidak bisa terjun langsung ke lapangan ada cara mudah yaitu...

SUPPORTER GREENPEACE

Dalam melakukan kegiatannya Greenpeace Indonesia butuh dana dong, nah kita bisa mendukung gerakan mereka dengan mensupport dana alias menjadi donatur.

Pada waktu Festival Laut itu saya juga ditawari untuk menjadi supporter. Banyak volunteer “yang berkeliaran” dan memberikan keterangan sejelas-jelasnya soal donasi ini. Caranya gampang aja, tinggal mengisi formulir yang berisi data pribadi dan mencantumkan nominal donasi yang kita sanggupi.

Ada beberapa pilihan nominal. Dan praktisnya lagi, donasi ini dipotong langsung dari kartu visa atau master card (kartu keredit).  Nggak besar kok, nominal terkecil itu Rp. 100.000,- aja per bulannya.

Ya besar atuh segitu mah... iya kalau berpikirnya mainstream lihat jumlah akhirnya, ya pasti berasanya besar. Coba diubah mindset-nya menjadi: saya mau nabung tiap hari sebesar Rp. 3.500,- untuk donasi Greenpeace Indonesia, niscaya nggak akan kerasa berat. Tiga ribu lima ratus per hari mah apa atulah... semangkuk mie ayam aja udah lima belas ribu... kira-kira gitulah ya.

Nanti supporter yang sudah tergabung, akan mendapat newsletter setiap bulannya. Isinya bermanfaat sekali, selain berita-berita kegiatan aktivis Greenpeace di Indonesia, ada juga pengetahuan ilmiah yang berhubungan dengan lingkungan hidup.

dok. pribadi

Nah, mau punya titel keren sebagai “Ocean Defender”? seperti saya *ecieee...* yuk segera bergabung menjadi supporter, caranya klik di sini.



Jadilah OCEAN DEFENDER Indonesia!

Jangan lupa ajak suami, anak-anak, saudara, tetangga, teman kantor, teman arisan, teman clubbing... semua aja deh pokoknya :D



klik di sini



3 Comments

  1. Yuk lestarikan laut Indonesia dengan menjaga biota lautnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo Mbak... kasian cucu cicit kita kalau kebagian laut mati :(

      Hapus
  2. Seperti artikel yang saya tulis tentang kelestarian lingkungan. Mari dukung Greenpack sebagai kemasan makanan ramah lingkungan yang aman untuk makanan serta dapat didaur ulang. Anda bisa mengetahui lebih lanjut tentang Greenpack di sini : http://www.greenpack.co.id/

    BalasHapus