Siapa yang tidak tergiur oleh kelezatan mi instan? Makanan
cepat saji yang didukung iklan dengan visualisasi menggiurkan, varian yang
semakin beragam, cara pengolahan praktis, dan harga yang murah, mi instan memang
cocok dijadikan sebagai makanan cadangan. Tak heran jika kerapkali saya
memergoki ibu-ibu berbelanja mi instan dalam jumlah banyak di pasar swalayan.
Wah!
Sempat, sih, seisi rumah juga kena demam mi instan.
Tapi, setelah semakin banyak informasi mengenai bahaya mengkonsumsi mi
instan, langsung deh memutuskan untuk membatasi "keakaraban" dengan mi instan.
Oke, urusan mi instan di rumah kelar. Eeeh… malah ibuku
alias Enin (panggilan untuk nenek di
keluarga) masih belum move on dari mi instan.
“Nggak sering, kok… sesekali aja kalau lagi pengen.”
Selalu begitu dalihnya.
Menurut informasi dari ART di rumah kakak ( Enin
tinggal dengan kakak tertua), kategori "kalau lagi pengen-nya" Enin itu nyaris
tiap hari plus telur kocok pula. Waduh, Enin…
Belum lagi acara nyemil tengah malam dengan mi ukuran mini
yang biasa diseduh di gelas. Pakai acara nyetok di kamar lagi.
Enin… Enin… mi instan nggak berjodoh sama pengidap hipertensi. Kenapa? karena
kadar garamnya yang tinggi, juga kandungan lemak yang tinggi. Kalau dibiarkan,
hipertensi Enin bakal sering kambuh dan bukan tak mungkin jantung juga terancam
karena timbunan lemak tadi. Ini lihat, Nin, 20 bahaya mengkonsumsi mi instan secara berlebihan:
![]() |
www.halosehat.com |
Beberapa minggu yang lalu, saya belanja ke pasar swalayan dekat rumah kakak. Di rak tempat mi instan saya lihat sesuatu yang "cemerlang".
Kemasaannya yang eye catching langsung menarik perhatian
saya. MI KERING TROPICANA SLIM Ayam Bakar. Bukan hanya warna kemasannya yang menarik, tapi empat lingkaran hijau di
sebelah kanan kemasan yang menyebutkan keunggulan MI KERING TROPICANA SLIM:
Kok ada tag "Less Fat Noodles"? Kok Mi Kering? Itu dia kelebihan dari MI KERING TROPICANA SLIM : rendah kalori karena proses pengeringannya tidak melalui penggorengan melainkan dipanggang.
Saya membeli dua bungkus dulu untuk tester. Sampai di
rumah kakak, langsung saya olah dan sengaja saya beri tambahan dan garnish
supaya lebih menarik. Setelah siap, saya hidangkan untuk dicicip Enin.
foto: koleksi pribadi |
Beberapa suapan sudah masuk mulut Enin. Belum ada komentar.
Sampai akhirnya Enin mengacungkan jempol. Wih, aman… kata Enin, mi-nya enak,
bumbunya pas, asinnya juga pas. Nah, cocok deh dengan selera Enin. Sip! Eh... bukan hanya Enin, anakku si bungsu juga ikut-ikutan nyendok "Mi Enin", enak katanya... hehehe.
foto: koleksi pribadi |
MI KERING TROPICANA SLIM baru memiliki satu pilihan
varian saja, yaitu rasa ayam bakar, tapi ini sudah lumayan. Yang penting kita
punya pilihan untuk makanan favorit sekaligus sehat. Dari segi porsi memang
lumayan besar, cukup untuk dimakan berdua. Jadi, lebih hemat juga, sih.
Namun, dari segi harga MI KERING TROPICANA SLIM memang lebih mahal hampir 3x lipat dari
harga mi instan biasa. Walau demikian hal ini tidak menjadi dilema bagi saya.
Pilih memelihara kesehatan dan mencegah
penyakit datang atau mengobati?
Kalau saya pilih dua yang
pertama, karena mengobati penyakit gara-gara salah memilih apa yang kita
konsumsi, harganya akan lebih mahal berjuta kali lipat dari harga makanan itu
sendiri. Rugi bandar kan…
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Tulisan ini diikutsertakan dalam "Makan Mi, Gak Masalah Dong!" Blog Competetion
0 Comments