Jurassic Park telah menjelma menjadi Jurassic World (JW).
Kepemilikannya beralih ke tangan Simon Masrani (Irrfan Khan) dari Masrani Corp. JW yang ada di sebuah pulau (Isla
Nublar) yang letaknya di pesisir barat Costa Rica disulap menjadi theme park
raksasa. Sebuah “taman safari” berisi berbagai jenis dinosaurus, mulai dari
yang jinak sampai yang super buas.
![]() |
wahana Gyrosphere : Awesome! |
Di awal film penonton akan dimanjakan oleh wahana-wahana
yang menakjubkan. Mulai dari yang ringan, semacam hologram dinosaurus yang
menampilkan bentuk serta penjelasan detail mengenai si dinosaurus tersebut.
Bersafari dengan mobil di padang terbuka, berkejaran dengan
dinosaurus-dinosaurus jinak. Berdayung
santai di sungai dengan pemandangan kiri kanan yang menakjubkan (jadi ingat
hutan avatar). Atau ingin menyaksikan atraksi yang mengguncang adrenalin? Ada.
![]() |
Srrrrt ... darah rasanya berenti mengalir |
Pengunjung diajak menyaksikan atraksi
pemberian makan Tyranosaurus alias T-Rex (primadona di Jurassic Park) dan
atraksi makan Masosaurus (sejenis dinosaurus yang hidup di laut). Huwaaah… lihat
penampakan ikan hiu di aquarium Sea World Ancol aja udah degdegan, apalagi ini
raksasa kloningan ikan sama buaya purba seukuran kapal tanker. Gila!
BEAUTY AND THE BEAST
Dinosaurus-dinosaurus "versi lama" sudah tidak menarik lagi pengunjung. Untuk mendongkrak jumlah pengunjung ke JW, perusahaan butuh "sesuatu yang baru."
![]() |
Sereeem... |
Inilah awal bencana besar itu. Dr. Henry Wu (BD Wong) atas perintah
Simon Masrani menciptakan satu jenis dinosaurus baru dengan kategori: Bigger,
Louder, More Teeth. Maka terciptalah Indominus Rex. Dinosaurus jenis buas yang
dirahasiakan unsur genetikanya. Dan si cantik Claire (Bryce Dallas Howard), petinggi di JW, yang bertanggungjawab mengurus segala sesuatunya.
Ketika manusia ingin menyamai Tuhan, nggak akan ada kebaikan di atasnya. Yang ada adalah bencana dan kekacauan. Terjadilah teror itu. Si Bigger, Louder, More Teeth itu KABUR DARI KANDANG! Oh My God. Si Indomodus Rex (IR) a.k.a monster albino yang kurang pergaulan ini, karena terbiasa dikurung di kandang, jadi uring-uringan dan siap membantai siapa saja dan apa saja yang dijumpainya dengan membabi buta.
Kemunculan Owen Brady (Chris Pratt) yang tadinya diminta menjadi advisor kandang si IR, akhirnya terlibat aksi perburuan si monster sekaligus aksi evakuasi dua orang keponakan Claire, Zach dan Gray, yang sedang berkunjung ke JW. Sebelumnya Owen ini nyaris jadi santapan si IR. Begitu juga Zach dan Gray yang terancam maut karena masih berada di area terbuka.
Dalam pengamatannya, Owen menduga kalau si IR ini termasuk golongan high
intelligent animal, alias binatang yang cerdas. Dia bisa
mengelabui manusia dan memprediksi gerakan manusia. Owen penasaran soal unsur
genetika makhluk ini.
![]() |
Perkenalkan, saya INDOMINUS REX |
Chaos semakin parah. Dalam satu adegan Dr. Wu membuka rahasia pada Simon soal gen yang dipakainya untuk menciptakan IR, yaitu: ular, katak hutan, cumi-cumi… WHAT?! Pantas si IR ini bisa mendeteksi panas tubuh manusia seperti ular, bisa menetralisir panas tubuhnya sendiri seperti katak pohon (sehingga sempat hilang dari sensor pendeteksi panas tubuh), dan bisa menyamar di antara pepohonan, kayak berubah transparan gitu seperti cumi-cumi (ini absurd deh, kalau bunglon masih masuk akal ya).
Di tengah chaos itu masih ada juga manusia yang memanfaatkan
situasi untuk kepentingan pribadi. Hoskins (Vincent D'Onoffrio), pensiunan militer, dia mendatangkan
pasukan ke JW. Bukan untuk menumpas si
IR, melainkan ingin menguasai JW. Dia bekerjasama dengan Dr. Wu mencuri gen-gen
IR dari Lab JW. Maksud hati akan menciptakan IR dalam bentuk mini, dan akan
menjadikan mereka senjata militer yang mematikan. Orang gila lagi aja.
WE NEED MORE TEETH...
Si IR ini ternyata tangguh dan nggak bisa dilumpuhkan dengan bom
sekali pun. Maka Owen harus rela raptor-raptor asuhannya dijadikan senjata
untuk memburu si IR. Iya, beneran lho, Owen ini melatih empat ekor raptor jadi
binatang penurut (gak jelas tujuannya apa), bahkan menamai raptor-raptor itu:
Blue, Charlie, Delta, Echo. Tapi usaha ini
nyaris gagal ketika kawanan raptor bertemu dengan si IR, eish mereka malah berkomunikasi. Dan tahulah sekarang Owen kalau salah satu gen yang “membangun”
monster IR itu ternyata gen raptor. Raptor ukuran normal aja (setinggi manusia)
bahayanya minta ampun apalagi ini yang segede godzila.
Benar aja, kwartet raptor ini kena pengaruh si monster dan malah berbalik menyerang manusia. Waduh cilaka. Akhirnya senjata terakhir dikeluarkan. Kandang no. 9 dibuka, Tyranosaurus Rex raksasa itu digiring menuju tempat si IR mengamuk. Diadu lah mereka.
Ada momen sentimentil ketika si Owen terdesak oleh si IR, Owen
melakukan kontak mata dengan Blue, dia memohon
kepada Blue, walau si IR juga berusaha berkomunikasi dengan si Blue ini. Tapi
ikatan emosi mengalahkan segala keganasan, Blue berbalik menyerang si IR seolah
melindungi Owen, tuannya. Owen selamat.
Blue juga selamat. Hore…
Ketegangan merubuhkan si IR monster ini sepertinya habis begitu saja dengan cara kematian si monster yang tak terduga tapi... ah... kurang dramatis. Kesan sesudahnya cuma... ya... segitu aja kali... kenapa nggak daritadi aja... males ah... hehehe...
*INHALE – EXHALE*
Nah, setelah ketakjuban dan ketegangan habis terkuras. Kesadaran barulah datang... selain efek dan sinematografinya yang bagus, naskahnya kok malah kacau balau, yak. Banyak sekali faktor "ujug-ujug" dan hal yang dipaksakan, yang akhirnya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tak berjawab. Semacam kok tiba-tiba si Gray nangis ingat masalah perceraian orang tuanya, padahal di awal film gak ada tanda-tanda orang tuanya sedang bermasalah apalagi bercerai. Kok si Hoskins ini pakai fasilitas berlogo INGEN, apa hubungannya dengan Jack Hammond, pemilik INGEN Corp di era Jurassic Park dulu. Kok gini, kok gitu...
Selain itu banyak adegan yang "gengges", semisal Zara, pengasuh Zach and Gray yang dicaplok terus dimain-mainin oleh burung pemangsa yang lepas dari kandang (ngapain Zara, sih), ada tentara berjenggot yang tanpa alasan nembak dimorphodon yang lagi enak-enak terbang di samping pesawatnya, kemudian tergoleknya Ms. Claire di antara pertarungan IR dan T-rex dalam pose "aduhai" plus rok sobek yang menampilkan paha mulusnya... halah... gak penting sangat.
Tapi ya... mana ada film yang bisa memuaskan keinginan penonton (saya) dengan sempurna. Kalau galau melulu sih, bikin film sendiri aja kali...
Terlepas dari segala kekurangannya, saya tetap merasa terhibur dan suka sama film ini.
0 Comments