Sudah hampir seminggu berlalu tapi belum bisa move on dari keseruan nonton drama musical Mamma Mia. Ya, kapan lagi coba bisa nonton pertunjukan musikal kisah yang sudah mendunia, apalagi yang diproduksi perusahaan musikal terkenal semacam West End London ini, bisa jadi sekali seumur hidup.
Barangkali kalau di Indonesia, kisah Mamma Mia ini sudah lebih dulu diperkenalkan lewat film bioskop yang dibintangi Meryl Streep dan Amanda Seyfried, jadi nggak terlalu asing. Tapi, sebetulnya drama musikal Mamma Mia yang diproduksi oleh perusahaan pertunjukan West End London ini sudah perform sejak sepuluh tahun lalu. Aslinya, kisah drama musikal ini dirangkai dari lagu-lagu hits milik ABBA, grup musik terkenal asal Swedia. Kalau kamu generasi tahun 70s atau 80s pasti familiar dengan grup musik ini, tapi kalau generasi 90s apalagi milenial rasanya kurang tahu ya, coba tanyain deh sama Papa atau Mama kamu, siapa tahu mereka fans grup musik lawas ini.
Barangkali kalau di Indonesia, kisah Mamma Mia ini sudah lebih dulu diperkenalkan lewat film bioskop yang dibintangi Meryl Streep dan Amanda Seyfried, jadi nggak terlalu asing. Tapi, sebetulnya drama musikal Mamma Mia yang diproduksi oleh perusahaan pertunjukan West End London ini sudah perform sejak sepuluh tahun lalu. Aslinya, kisah drama musikal ini dirangkai dari lagu-lagu hits milik ABBA, grup musik terkenal asal Swedia. Kalau kamu generasi tahun 70s atau 80s pasti familiar dengan grup musik ini, tapi kalau generasi 90s apalagi milenial rasanya kurang tahu ya, coba tanyain deh sama Papa atau Mama kamu, siapa tahu mereka fans grup musik lawas ini.
Sebelum nonton pertunjukan aslinya, saya berkesempatan untuk hadir di acara Media Day yang diselenggarakan oleh promotor. Di acara itu, kita yang hadir diberi kesempatan untuk merekam dan foto-foto cuplikan adegan, soalnya nanti di pertunjukan aslinya kita nggak boleh lho foto apalagi merekam, walau yeaaah... ada aja yang melanggar *kezel*.
Terus abis cuplikan show, kita juga bisa ngobrol-ngobrol sama artis-artis pendukungnya. Rata-rata mereka fun. Dan ternyata di pertunjukan aslinya itu ada bagian-bagian yang menyelipkan humor, karena kesehariannya pun mereka kelihatannya kocak, jadi pas bagian humor itu natural aja, penonton juga jadi terpancing ketawa bareng deh.
Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta media day, jadi ketahuan kalau drama musikal ini sudah melanglang buana ke 38 negara dan dari keseluruhan pertunjukan bisa meraup lebih dari 5 juta penonton. Wow!
Mereka juga buka rahasia resep sukses pertunjukan yang mereka anut, apalagi kalau bukan latihan-lathan- dan latihan. Bahkan untuk menghadapi international tour semacam di Jakarta ini, mereka akan melakukan latihan intensif selama 4 minggu. Dan hasilnya memang tidak mengecewakan.
Yang membuat saya kagum stamina artis-artis utamanya, saat pertunjukan premier tanggal 28 Agustus itu, ngakunya mereka belum 24 jam landing di Jakarta, hari sebelumnya mereka selesai perform di Toronto, tapi pas perform apalagi Shona White yang memerankan Donna Sheridan (Ibunya Sophie) suaranya stabil dan powerful. Keren. Walau nggak heran juga sih seharusnya, karena Jeng Shona ini artis panggung senior dan pernah diganjar penghargaan Ronald White Prize for Acting Through Song, semacam penghargaan untuk artis-artis musikal kali ya.
Dan yang paling berharga adalah Nick Grace, Associate Producer tur Mamma Mia yang mengungkapkan kepuasan atas kualitas venue pertunjukan indoor yang berlokasi di Taman Ismail Marjuki ini.
PREMIER DRAMA MUSICAL MAMMA MIA
Setelah degdegan selama perjalanan menuju TIM karena Bapak Grab ini harus mengambil arah memutar menghindari jalan yang kena aturan ganji-genap, akhirnya saya sampai di TIM setengah delapan lewat dikit, 30 menit sebelum pintu ruang pertunjukan dibuka. Begitu sampai langsung nuker tiket ke panitia.
Nggak terlalu crowded sih suasananya, mungkin karena masih hari pertama dan rata-rata yang hadir juga undangan mungkin ya (termasuk saya). Beberapa selebriti nasional juga kelihatan seliweran nih. Dan jam 20:00 WIB pintu ruangan dibuka, tapi pertunjukan baru dimulai sekitar lima belas menit kemudian. Menurut saya sih ini kemaleman ya, soalnya pertunjukannya juga lama dua jam setengah plus waktu jeda 20 menit, walhasil ada saat di mana adegan percakapan saya merasa bosan dan mengantuk, kemudian kembali semangat setelah ada lagu-lagu lagi.
Setting panggung minimalis banget, tapi fleksibel untuk diubah-ubah jadi setting interior dan eksterior. Panggung dibantu tata cahaya juga sih, tapi ya nggak spektakuler banget. Anehnya, saya sih kok merasa lebur ya, kayak deket gitu dan ikut ada di dalam situ. Berasa jadi tetangganya Donna dan Sophie Sheridan yang ikut tahu tentang kehidupan sehari-hari mereka.
Disclaimer untuk para orang tua, sebaiknya nggak bawa anak-anak di bawah 18 tahun ya, karena kisah ini bukan untuk anak-anak. Pertunjukan ini dibumbui dengan humor-humor ala dewasa dan adegan mesra antara Sophie dan Sky yang bikin ehm... ehm...
Secara keseluruhan saya memuji pertunjukan ini asyik, seru, dan tetap mengharukan pas adegan antara Donna dan Sophie menjelang pernikahan. Juga adegan love confessionnya Donna pada Sam, bikin tahan napas, ikut sesak di dada karena menyembunyikan perasaan cinta sekian lama, dan rindu...*lah ini kok malah curcol*. Applause juga karena selama pertunjukan yang dua minggu ini mereka nyanyi live tanpa lipsing yea gaes... keren.
Sayangnya, penonton Indonesia kurang eksresif ya, paling ikut ketawa sopan kalau ada dialog atau adegan yang lucu. Tapi pas closing, mereka tampil dengan nyanyian dan gaya panggung yang asyik, kok nggak ada yang ikut nyanyi, dance, sambil berdiri gitu... saya kan merasa gatel sendiri pengen ikut nyanyi-nyanyi... tapi nggak ada temen kecuali anak dan keponakan yang ikut nonton. Eh yang lain malah pada sibuk ngerekam video...ahelaaah...
Baiklah, kalau penasaran nonton aja deh ya, masih ada waktu kok sampai tanggal 9 Desember 2018. Hari Senin-Kamis pertunjukannya jam 20:00 WIB, tapi kalau hari Sabtu dan Minggu ada dua kali waktu pertunjukan. Untuk informasi lengkapnya langsung aja ke www.mammamiajkt.com
Oke gaesss... selamat menonton.
Love,
1 Comments
Wah beruntung sekali bisa menonton :)
BalasHapusDari dulu paling suka sama teater, drama, drama musikal.