TUJUAN BERMEDSOS
Sebelum pasukan Darth Vader menginvasi Galactic Republic, tujuan saya bermedsos adalah pure untuk menjalin kembali
komunikasi dengan teman-teman sekolah dan mantan *bwehehe*. Kemudian seiring
dengan suratan takdir yang menjadikan saya freelancer di bidang literasi,
media sosial menjadi tempat untuk menjalin silaturahmi dengan teman-teman Penulis/Blogger yang tersebar di seluruh Nusantara, juga dengan penerbit dan calon pemberi pekerjaan 😃.
Bukankah silaturahmi memperpanjang rejeki?
Benar sekali, saya sudah membuktikannya. Selain itu, di media sosial juga - ternyata -
saya bisa menggali potensi dan mendapatkan ilmu kepenulisan dengan mudah dan
gratis, melalui berbagai komunitas literasi dan blogging yang banyak
bermunculan. Ideal dan damai.
Nothing last forever.
Kedamaian saya di ranah media sosial mulai terganggu. Emak-Emak yang kurang puas
hanya berantem di lingkup RT mulai menunggangi Stormtrooper dan menginvasi media
sosial dengan war yang berjilid-jilid. ASI vs susu formula, IRT vs ibu
yang bekerja, caesar vs normal, babysitter vs asuh sendiri, full day school
vs pulang normal, comro vs misro (asli ini mah ngarang *bwehehe*), sampai yang lagi rame banget akhir-akhir ini perang review film AAC2 😂.
Percaya atau tidak, dalam situasi seperti itu
saya memilih untuk berada di bangku penonton. Saya nggak tertarik untuk nimbrung atau
menanggapi perang urusan domestik semacam itu. Tanpa mengurangi rasa hormat
kepada buibu netizen se-Nusantara, sesungguhnya stamina kalian luar
biasa.
Dan kemudian, Kapten Phasma beserta bala tentaranya mulai menebar teror. Menyebarkan opini yang mengarah pada perang
pemikiran. Merampas kewarasan. Mulanya saya masih jadi penonton, tapi lama-lama kok jadi ngeri sendiri. Karena nggak tahan melihat kejahatan di media sosial semakin intens. Saya terpancing dan turut menjadi
"polisi". Niat saya bereaksi adalah untuk membangun pertahanan
diri pribadi, syukur-syukur jika ada yang merapatkan barisan. Amal ma'ruf nahi munkar.
Wa'amiluush-shaalihaati wa tawaashau bil haqqi wa tawaashou bish-shabr. Meski
sering saya terpancing dan jadi kurang shabr juga sih 😏.
Jadi "polisi" di medsos seperti memainkan permainan hammer heads. Itu lho, game yang ngegetok-getokin
gnome dan kakek-kakek yang muncul bergantian dari lubang. Seperti bermain getok buaya
di Timezone. Setiap ada peristiwa yang membuat hati panas, saya langsung counter di media sosial. Setiap kali saya membaca status dari kubu yang berseberangan, saya
menulis status tandingan. Sebab apa? Injustice effect.
Ternyata saya tidak sendiri, perlawanan ada
dimana-mana, tapi palu kami sepertinya terlalu kecil, karena perusuh di media sosial itu seperti nggak ada habisnya.
Rasanya pengen punya gada atau pinjam palu Thor, supaya jika mereka muncul,
langsung BAM ... BAM ... BAM ... dan mereka melesak ke pusat bumi.
Terganggu banget. Tapi apalah daya ini, saya bukan budayawan atau cendikiawan yang opininya bisa
dijembreng mentereng di media. Saya ini hanya butiran chiki yang kesanggupannya sebatas nulis status
lucu-lucuan di Facebook, yang entah bagaimana diresponsnya oleh pembaca. Mungkin banyak yang membaca dalam diam, ada juga yang menjadikan hiburan, tapi pasti ada yang diam-diam merasa sebel 😄.
GELISAH
Tapi kemudian, saya merasa ada sesuatu
yang salah dalam diri. Terlibat dalam kegilaan media sosial, seperti itu
membuat saya merasa akan meledak kapan saja. Informasi seperti minyak
curah tumpah di lautan tapi nggak ada yang berniat nyedot. Dari berita baik sampai yang jahanam sekalipun, terpampang di media sosial tanpa filter. Walau dampaknya nggak langsung kena ke badan, namun dengan melihat aja saya jadi gampang cemas dan hati nggak tenang. Apa yang salah dengan saya? Walau bukan dari jenis yang berat seperti stres,
gangguan kecemasan dan depresi, tapi saya menyadari bahwa kondisi batin saya
terganggu.
Alodokter.com menulis, karakteristik kesehatan mental yang baik adalah kondisi saat pikiran kita dalam keadaan tenang dan tenteram, memungkinkan kita menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain.
Ciri kesehatan mental seperti itu kok berasa makin tips dalam diri saya *alarm bahaya berbunyi*. Saya nggak mau berlanjut ke tingkat yang
lebih parah. Karena jika kesehatan mental buruk akan berdampak pada gangguan
mood, kemampuan berpikir, dan kontrol emosi yang mengarah pada perilaku
buruk.
BIG NO! Jika hal-hal seperti itu
terjadi pada saya, berarti saya menyamakan level dengan para perusuh medsos itu, apakah saya harus menggetok kepala saya sendiri dengan gada?
Dalam perjalanan gelisah, saya
berkesempatan menghadiri dua acara yang disokong pemerintah bertema perilaku di media sosial. Yang
pertama digelar Depkominfo dan pertemuan kedua temu wicara Netizen dan MPR RI. Menurut saya
isi kedua acara ini sangat bagus. Saya juga tercerahkan. Pertanyaannya, mengapa program
pemerintah seperti "Revolusi Mental" nggak berhasil meredam kerusuhan di media sosial? Salahnya di mana?
RESIGNASI
Menjelang pergantian tahun, saya berniat untuk
mengelupas semua penyebab yang membuat saya gelisah. Resolusi. Bukan daftar yang panjang, tapi hanya satu: memperbaiki kesehatan mental. Caranya?
Saya membaca ulasan menarik di satu situs
yang mengutip isi buku "Psikologi Agama" yang ditulis oleh Prof.
H. Jalaluddin (pernah menjabat sebagai Rektor IAIN Raden Fatah Palembang) yang
berbunyi sebagai berikut:
Kondisi batin yang selalu dalam keadaan tenang, aman dan tenang dan usaha untuk menemukan ketenangan batin bisa dilakukan, antara lain dengan pengunduran diri, maksudnya penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Pernyataan beliau itu, menurut saya sesuai dengan
pesan yang ditulis dalam Surah Al-Fath ayat 4 sebagai berikut:
Allah-lah yang telah menurunkan kedamaian jiwa ke dalam hati orang-orang yang beriman, sehingga iman mereka akan meningkat disamping iman yang ada.
Resignasi adalah metode yang saya
pilih untuk mengembalikan dan merawat kesehatan mental. Implementasinya adalah
hijrah dengan tujuan meningkatkan kualitas spiritual saya. Habluminallah,
hubungan vertikal saya dengan Allah SWT, diperkuat dengan meningkatkan kualitas
ibadah. Mulai menambal ibadah sunah yang bolong-bolong. Stop nyicil barang, ganti nyicil amal baik aja 😁. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Insya Allah.
Habluminannas, hubungan horizontal dengan
sesama, akan menjadi target berikutnya. Harapan saya ketika mental lebih
baik saya bisa merefresh kembali hubungan dengan keluarga, saudara, teman dan
kenalan. Bila kesehatan mental sudah baik, banyak yang bisa saya lakukan.
Di antaranya menggunakan kemampuan / potensi diri dengan maksimal bekerja.
Bagaimana dengan sikap saya terhadap
masalah sosial? Sebisa mungkin saya akan menempatkan diri pada posisi netral, pure netralist ya, bukan kelompok yang mengaku netral tapi masih ngenyek dua kubu yang bertikai 😄.
Namun, saat saya perlu
"berjuang" lagi, saya akan menulis dengan gaya bahasa yang lebih
lembut. I feel bad pada penggemar humor sarkastik saya di Facebook
yang akan kehilangan, tapi saya butuh perubahan *tolong mengerti saya, Fahri*.
MEN SANA IN CORPORE SANO
Sudah tahu dong arti dari peribahasa tersebut?
Men sana in corpore sano, kamu ke sana gue ke sono *garing wew hehe *.
Bukan begitu ya, arti dari pepatah legendaris ini adalah dalam tubuh yang sehat
ada jiwa yang kuat, yes.
Kesimpulan saya, kalau mental pengen sehat,
tubuh juga kudu sehat. Jadi, cita-cita saya di tahun 2018 adalah menggiatkan kembali berolahraga. Nggak harus pakai jasa PI alias Personal Instructure *ah jadi ingat Marco, PI di Celfit saat masih bisa foya-foya jadi member fitness mihil*. Lagian di Serang sini, nggak ada gym asyik seperti
Celfit, paling hire pemuda Kopassus depan komplek yang badannya kekar-kekar itu. Ah, nggak ah, jangan sampai senekat itu, nggak siap kalau trainingnya disuruh ngangkutin batako sama ngaspal jalan.
Olahraga cukup 30 menit, begitulah gaungnya di
setiap blog ber-niche kesehatan yang saya kunjungi. Nggak perlu olahraga yang berat juga. Oke, kalau begitu, saya memilih jalan santai, semoga bisa
ditingkatkan jadi jalan cepat, selanjutnya semoga kuat jogging. Kebetulan si Bungsu minta didaftarin SSB, dekat tempat latihannya ada jogging track dan running shoes lagi diskon di beberapa market place. Pas banget!
Di rumah juga ada sepeda nganggur, bisa dong ya
gowes satu puteran dua puteran di komplek, bakar lemak di bagian bawah badan yang tebel banget. Sip! Ih saya kok excited gini ya.
BANTUAN DI DALAM
Urusan spiritual telah ditentukan, urusan
fisik juga sudah dirancang. Fix! Tapi, untuk usia saya yang "segede" gini, gangguan kesehatan itu seperti anak bebek ngekor induknya, tak terpisahkan. Kedinginan karena AC kendaraan yang diseting pol, jadi mabuk
darat. Kehujanan dikit langsung meriang. Kena udara panas, heat stroke pun menyerang. Cinta jadi lelah ....
Saat sakit, tubuh menjadi lemah, kondisi seperti ini juga mempengaruhi kesehatan mental. Kondisi tubuh yang nggak nyaman membuat mental
drop, gampang ruwet, bete, dan mudah tersinggung. Kondisi seperti itu nggak bisa
dibiarkan, kalau sakit jangan lama-lama dong. Memulihkan tubuh dari sakit itu penting.
Bagaimana saya bisa pulih dengan cepat?
Kalau sampai membutuhkan obat dari dokter, ya minum obat secara teratur sesuai dosis yang
dianjurkan, makan cukup dan istirahat.
Masalahnya kalau lagi sakit, nafsu
makan (agak) berkurang, otomatis asupan vitamin dan mineral dari bahan makanan
juga berkurang. Padahal vitamin dan mineral dibutuhkan untuk proses pemulihan
tubuh. Jika kondisinya begitu, saya mengkonsumsi suplemen sebagai tambahan asupan
untuk mempercepat proses penyembuhan. Untuk suplemen saya memilih
multivitamin-mineral Theragran-M.
Saya harus bilang dong ya mengapa memilih
multivitamin ini, biar nggak dianggap menyebarkan hoax 😁. Silakan periksa alasan saya:
Kandungan lengkap
Beberapa suplemen yang pernah saya coba,
kandungan vitamin dan mineralnya musuhan. Masing-masing hanya mengandung vitamin aja,
atau hanya mineral aja. Tapi Theragran-M nggak seperti itu, vitamin dan mineral
disatukan, kompak, bahu membahu dalam satu kaplet.
Vitamin yang terkandung di dalamnya bukan
hanya satu atau dua jenis aja, tapi ada sederet vitamin seperti vitamin A, D,
B1, B2, B6, B12, C, E, Niasinamida dan Kalsium Pantotenat. Fungsi vitamin ini
antara lain membantu mengembalikan nafsu makan dan membangun kembali sistem
kekebalan tubuh yang rusak akibat penyakit. Dengan sistem kekebalan tubuh yang
baru, tubuh terlindungi kembali. Jadi nggak salah bila Theragran-M digadang-gadang sebagai vitamin untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah sakit.
Sementara mineral yang terkandung dalam Theragran-M adalah Yodium, Besi, Tembaga II, Mangan II, Magnesium, dan Seng.
Mineral berfungsi untuk membantu penyerapan vitamin oleh tubuh. Magnesium
membantu fungsi metabolisme dalam tubuh. Asupan magnesium cukup untuk
meringankan sistem kekebalan tubuh sebagai fungsi pelindung metabolisme tubuh
dari serangan penyakit.
Halal
Penting untuk memperhatikan asupan yang
masuk ke tubuh kita. Gimana menjadi sehat secara mental jika tubuh malah diasup
zat yang diharamkan. Nggak matching. Karena makanan/minuman haram bisa merusak
pikiran dan mempengaruhi tingkah laku.
Tapi nggak usah khawatir karena Theragran-M ini, selain sudah mendapat pengesahan dari BPOM juga telah menerima label halal dari MUI.
Produsen terpercaya
Theragran-M diproduksi oleh PT Taisho
Pharmaceutical Indonesia Tbk, perusahaan farmasi yang telah beroperasi sejak
tahun 1972. Artinya usianya sudah mencapat 45 tahun dong *lirik KTP sendiri, kok tahun lahirnya sama* 😁. Maksudnya, dengan rentang waktu yang panjang itu, PT Taisho telah membuktikan
kredibilitasnya. Logikanya, kredibilitas yang baik dan diakui ini tentu dampak dari kualitas produk-produknya, salah satunya adalah multivitamin-mineral Theragran-M,
vitamin yang baik untuk mempercepat masa penyembuhan. Ya kan ya...
Panjang ya curhat saya, dari medsos, kesehatan
mental hingga info multivitamin. Semoga tulisan saya ini menginsipirasi dan
bisa ditarik manfaatnya. Eh tapi, ngomong-ngomong apa sih resolusi kalian untuk tahun 2018?
tulis di kolom komentar dong, please... saya kepo nih ^ _ ^
Love,
"Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M"
blog competition
health
mineral
multivitamin
obrolan
thaiso
thaiso pharmaceutical indonesia
theragran-m
vitamin
40 Comments
Yang pasti, pengen lebih sehat saja, biar bisa makin produktif. :D
BalasHapussehat jasmani dan rohani aku sih, duaduanya saling mempengaruhi sih :D
Hapusolahraga yang paling menyenangkan menurutku adalah bersepedah. semangat mba bersepedahnya.. biar lemaknya dada bye bye..
BalasHapusiya lho, padahal dulu lagi kecil hobi banget maen sepeda :D
Hapusdunia media sosial sekarang ini memang menyeramkan ya... harus banyak2 istighfar :)
BalasHapusbetul... campur aduk ya rasanya
Hapusbener mama Ina kesmen itu juga utama biar ga baper n sll waras memghadapi huru hara di medsos wkwkkk
BalasHapusbawaannyah pengen nyebor ajah saya mah :D
HapusMenciptakan energi postif dalam diri :) smangat untuk resolusinya mbk
BalasHapussiaaaap...:D
HapusDi bagian jadi butiran Chiki, tiba-tiba jadi pengen makan Chiki. :'D
BalasHapuskok udah lama gak liat chiki ya, apa udah gak dijual? *srius nanya
HapusDarth Vader dibawa-bawa :O
BalasHapusSip, ilmu resolusinya udah pasti nih. Karena kalau gak sehat luar dalam, apalah yang mau dilakukan ke depan
ya pake perumpamaan tokoh fiksi kalo tokoh nyata yaaa... ribut di sini ntar 😂
HapusTernyata mbak emang update banget tentang situasi jaman now, hehehe. Aku jarang ngikutin mbak, yang versus, versus begituan. Semoga menang lomba blognya ya mbak. :)
BalasHapusaamiin... ga yakin sih, 😂 tapi rejeki kan sapa yg tau ya 😊
HapusCurhat yang panjang kali lebar kali tinggi ... hehehehe
BalasHapuseiiiim... 😂
HapusInong, baca ini gw jadi ngebayangin seandainya nyata Thor satu frame sama Darth Vader hahaha.
BalasHapusBTW, kamana wae yeuhh? Eh, kebalik ya, gw yang ngumpet di mana ^_~
coba ada yg bikin ayah, Avengers plus Jedi plus Marvel's Hero bersatu padu memberantas vilain di jagat movie :D ya ih Ceu Ratna, kamana wae atuh, syukurlah sekarang sudah mulai lagih tampil di dunia perblogingan :D
Hapussama mba, di bagian pingin lebih sehat nya, soalnya modal buat segalanya ituuuuh. okaaayyy
BalasHapusmodal bangeeet... aamiin, semoga kita dikasih kesehatan selalu ya :)
Hapussehat sehat sehat terus ya mbaa. moga resolusinya terwujud, aamiin
BalasHapusaamiin... moga Inna juga moncer sama dapurnyah... *kok dapur?* hehe...
HapusKondisi pikiran dan hati pengaruh banget ke kesehatan ya mb, jadi memang harus sehat lahir batin ^^
BalasHapusbetul saling berkaitan erat lho 😂
Hapussemoga tercapai resolusinya ya Mba aamiin
BalasHapusaamiin... makasih doanya Desi
HapusApalagi jelang Pilpres bakalan ada perang medsos lagi dan kita harus siap mental ya Ceu
BalasHapusbanget, hindari lah akun2 yang suka memancing kedamaian :D
HapusWiih penting bgt itu menjalin hubungan dg mantan ehhhhh. Smoga 2018 ini selalu diberikan kesehatan ya Mba. Amiin. Bersosial media hrs bijak dan cerdas. Jgn sampai merusak kesehatan mental.
BalasHapuswakakakak... asal kuat iman hahah... aamiin... jangan sampe deh merugikan itu mah :D
HapusSaya sampe salah baca. Kebacanya resign, padahal resignasi ya. Hehehehe.
BalasHapusasal katanya sih sama, tafsiran yang beda :D
HapusAhh aku kesentil, sholat sunnah masih bolong-bolong, semoga resolusi 2018 bisa terlaksana ya mbak. Pastinya dgn menjaga tubuh selalu sehat dgn tambahan multivitamin TheragranM
BalasHapusaamiin... iya kesehatan itu emang nomer satu, kalo kesehatan kendor efeknya melempem kemana2 :D
HapusBanyak resolusi juga nih aku kak, semoga aja gak cuma semangat di awal hehehehe :D
BalasHapusCheers,
Dee - heydeerahma.com
jangan banyak2 atuh... hehe...
Hapusbenr banget yaa bahwa kesehatan itu harus dijaga
BalasHapuskesehtaan itu memang no satu
BalasHapus