"Healthy isn't a goal, it's a way of living"
Waktu usia balita anak kembar saya susah makan. Dibanding kakaknya yang cowok di usia yang sama, nafsu makan mereka nyaris down to zero gitu. Parah. Please jangan ngejudge ibunya yang kurang pinter bikin variasi makanan ya 😅. Walhasil badan si kembar kurus-kurus. Ada sih yang bilang, wajar aja kurus kan harusnya satu ini mah dibagi dua. Hahaha... maksudnya menghibur kali ya, terima kasih....
Kemudian ada tetangga yang ngasih saran supaya si kembar diminumin (dicekok) air perasan temulawak. Baiklah, karena segala macam merk obat pembangkit nafsu makan pabrikan sudah dicoba dan nggak memberikan hasil signifikan, mungkin sudah saatnya back to nature. Maka dengan sepenuh harapan saya pesan khusus si temulawak sama tukang sayur.
Di hari H tukang sayur bawa pesanan, saya heran kok bentuknya...
Saya : "Mas, saya kan pesen temulawak bukan kunyit."
Kang Sayur : "Lha ini temulawa' tho, Bu."
Saya : "Kok warnyanya kuning."
Kang Sayur : "Lha iya, temulawa' ada yang putih ada yang kuning, Bu. Ini saya bawa yang kuning."
Walau agak bimbang saya terima juga temulawak itu. Kemudian saya konsultasi sama ibunda untuk memastikan. Dan apa coba yang ibu saya bilang?
"Iyah bener atuh, eta teh temulawak ari ceuk bahasa Jawa mah, ari orang Sunda mah pan nyebutna koneng gede."
Oow... maafkan saya Kang Sayur. Tampaknya pengetahuan saya soal jenis-jenis rimpang harus diupgrade lagi 😅Memang sih kalau ditelisik, bedanya temulawak sama kunyit ada pada warna. Temulawak warnanya kuning, kalau kunyit sebetulnya cenderung oranye. Dari ukuran juga beda, kunyit juga ada yang ukurannya besar tapi temulawak lebih jumbo lagi.
Nama latin dari temulawak. Temulawak termasuk ke dalam tumbuhan obat yang tergolong suku temu-temuan (Zingiberaceae). Temulawak tumbuhan asli Indonesia, khususnya Pulau Jawa, yang kemudian menyebar ke beberapa tempat di wilayah Malaysia, Thailand dan Filipina. Tumbuhan ini juga dijumpai di wilayah China, Indochina, India, Barbados, Korea, Jepang sampai Amerika dan beberapa negara Eropa. Ish keren, wawasannya luas sekali soal temulawak ini. Ah, nggak usah kagum gitu dong, saya juga dikasih tahu sama Mas Wiki... wikipedia maksudnya 😁.
Negara-negara lain boleh aja punya temulawak juga, tapi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional menjamin bahwa temulawak Indonesia paling bagus kualitasnya dibanding negara lain *tepuk tangaaaan*.
Tumbuhan temulawak tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Habitatnya memang kawasan hutan tropis. Tapi kabar baiknya, kita nggak perlu bikin hutan tropis buatan dulu kalau pengen menanam temulawak ini. Cukup tanam rimpang yang sudah bertunas di halaman atau dalam pot, tumbuhan temulawak punya sifat adaptasi yang baik kok.
Pada jaman dahulu, ketika pabrik-pabrik farmasi belum didirikan dan obat-obat kimia belum diciptakan, bagaimana ya cara nenek moyang kita menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit?
Ya! Betul! Mereka memanfaatkan tumbuhan berkhasiat yang ada di alam sekitar. Bahan-bahan alami itu selain menjadi bahan pangan sehari-hari, juga dibuat menjadi jamu. Tradisi yang sampai sekarang masih dilakukan oleh sebagian orang itu dikenal dengan nama jamu godog. Air rebusan jamu godog dikonsumsi untuk menjaga kesehatan atau bahkan untuk menyembuhkan penyakit. Salah satu tumbuhan yang sering dipakai untuk bahan jamu godog adalah temulawak.
Kandungan yang ada dalam temulawak sudah terbukti banyak mengandung khasiat / manfaat untuk kesehatan tubuh. Di antaranya yang penting adalah:
![]() |
(dari berbagai sumber) |
Salah satu value of life yang saya yakini adalah kesehatan tubuh itu penting, namun kecantikan juga perlu diusahakan 😁. Di jaman sekarang ini, berjuta merek kosmetik sudah tercipta dan bisa jadi pilihan untuk mengusahakan wajah supaya (agak) enak dilihat. Nggak perlu muluk-muluk bertransformasi seperti dedek Ollel atau bahkan hot mommy Dian Sastro, asal wajah tampak sehat dan cerah, buat saya itu sudah cukup.
Tapi belakangan ini saya perhatikan kulit wajah kok malah tampak kurang segar. Mungkin dia lelah *hehe*. Sepertinya sudah saatnya menjalankan nasihat ibunda. Beliau sering mengingatkan walau kosmetik "jadi" itu bagus untuk perawatan kulit, tapi sesekali coba pakai bahan-bahan tradisional.
Ada benarnya juga ya, dengan begitu kulit bisa istirahat sejenak dari gempuran bahan-bahan kimiawi. Dan, hey! ternyata si temulawak ini potensial juga untuk dijadikan kandidat bahan perawatan kecantikan ala tradisional, karena banyak juga khasiatnya untuk mendukung kecantikan. Coba deh simak grafis di bawah ini.
![]() |
sumber: perawatan-kulit.com |
Pernah denger nggak bisik-bisik rahasia tentang Bapak Presiden kita dalam menjaga kebugaran tubuhnya? Kalau belum saya kasih bocoran deh sekarang, sebelum resep ini diklaim BIN sebagai rahasia negara. Ternyata untuk menjaga kebugaran tubuh biar selalu fit, beliau minum jamu temulawak setiap pagi. Dan kebiasaan ini sudah dilakukan oleh Pak Jokowi selama 17 tahun lebih. Wow! Pantas Bapak selalu tampak bugar setiap blusukan, temulawak tho rahasianya.
Menginspirasi sekali rahasia bugarnya Pak Presiden. Soalnya, walau saya bekerja sebagai freelancer dan nggak harus blusukan, tapi saya juga butuh stamina yang bagus. Terkadang panggilan pekerjaan datangnya dari luar kota. Kalau sedang padat acara, dalam satu minggu bisa lebih dari dua kali saya bepergian. Sebagai Blogger aktif kadang dalam sehari bisa ada dua event yang harus saya datangi untuk tugas liputan. Selain itu nulis postingan blog juga nggak kalah menguras tenaga. Kalau deadline posting kebetulan saling berdekatan, ya terpaksa lembur-lembur bahkan sampai nggak tidur ya pernah juga. Stamina bener-bener ditantang deh.
Kalau sudah begitu kondisinya, mau nggak mau saya harus menjalankan ritual wajib untuk menjaga badan agar selalu fit. Makan harus bagus, artinya nggak boleh telat dan menu sayur dan buah wajib ada, sesudah selesai kegiatan istirahat yang cukup. Selain ritual wajib itu, saya juga dibantu suplemen pabrikan.
Belakangan ini saya memang sudah niat mau mengganti suplemen pabrikan ke suplemen dari bahan-bahan alami. Masalahnya, kalau Pak Jokowi kan pasti ada yang bikinin jamunya tiap pagi. Sedangkan saya? Mbak Jamu keliling sekarang sudah nggak beredar lagi nih di lingkungan rumah, terus saya harus marut temulawak setiap pagi buat bikin jamu gitu? Wah, nyerah deh 😅
Untungnya kekhawatiran saya segera mendapat solusi. Thanks to PT. Konimex yang membuat terobosan dengan memproduksi herbadrink, yaitu minuman dalam bentuk serbuk yang praktis untuk dikonsumsi orang malas sok sibuk seperti saya ini. Gimana nggak happy coba, saya tinggal sobek kemasan dan seduh, selanjutnya minuman penuh khasiat pun siap untuk dinikmati.
Salah satu herbadrink yang saya coba adalah Herbadrink Sari Temulawak dan sepertinya minuman ini bakal menjadi minuman favorit saya selamanya deh, sekali coba langsung suka. Bayangan saya soal rasanya yang pahit seperti jamu sirna sudah, sebaliknya Herbadrink Sari Temulawak ini rasanya asem-asem seger gitu berpadu dengan rasa manis yang pas.
Herbadrink Sari Temulawak sama bentuknya dengan jamu temulawak pada umumnya. Yaiyalah, wong dibuatnya juga sesuai resep minuman tradisional, cuma bedanya diproses melalui teknologi modern. Biarpun diolah dengan teknologi tinggi, khasiat asli dari temulawaknya sendiri nggak hilang kok. Dahsyat kan kalau style tradisional dan modern disatukan dalam satu produk.
Varian
1. Sari Temulawak (original )
2. Sari Temulawak Sugar Free
Sari Temulawak Sugar Free mengandung pemanis buatan tanpa kalori (Sukralosa). Pemanis buatan jenis ini tidak memiliki efek pada metabolisme karbohidrat. Sukralosa diperbolehkan penggunaannya pada makanan dan minuman di 80 negara termasuk Indonesia dan telah disetujui BPOM 👈 ini nyontek dari kemasan Herbadrink Sari Temulawak 😀.
Ingredients
Namanya juga sari temulawak ya pasti isinya temulawak lah masa wortel. Jadi, Herbadrink Sari Temulawak ini komposisinya terdiri dari ekstrak temulawak 2,2 g yang setara dengan 800 mg rimpang segar temulawak, ditambah gula dan bahan lainnya sampai dengan 18 g. Tanpa bahan pengawet lho... ini penting kan untuk merawat kesehatan jangka panjang.
Belinya di mana?
Awalnya saya juga bingung mau membeli produk ini. Saya coba ke apotek berinisial KF, mengingat ini kan produk farmasi juga. Lucunya kata si Mbak kasir sih ada di daftar stok barang tapi barangnya nggak ada. Oo... baiklah... kemudian saya iseng-iseng browsing, eh ada juga di E-commerce ya, bisa dibeli di Tokopedia dan bisa jadi ada juga di market place lainnya. Tapi ribet ah, masa beli yang begini aja pake online. Nggak sengaja saya nangkep keberadaan kotak Herbadrink Sari Temulawak ini waktu belanja di Alfa Midi. Nah kan di tempat yang deket juga tersedia, kalau udah ada di Alfa Midi sih, biasanya di supermarket dan minimarket lainnya juga ada.
Harga
Herbadrink Sari Temulawak ini dijual dalam kemasan kotak. Satu kotak berisi 5 sachet dengan berat masing-masing 18 g. Satu kotak Herbadrink Sari Temulawak harganya IDR 10000-an.
Oh iya buat Buibu nih, sebentar lagi kan bulan puasa ya Bu, Herbadrink Sari Temulawak ini bisa lho dimodifikasi jadi minuman segar buat buka puasa. Coba simak deh video berikut ini.
Tampak seger ya, Buibu. Cocok banget jadi minuman pelepas dahaga setelah puasa seharian. Saya mau coba ah nanti buat minuman pembuka puasa, lebih sehat kan daripada langsung makan gorengan *hehe*. Kalau senggang mau coba juga menciptakan resep sendiri, siapa tahu menjual *otak bisnis mulai bekerja*. Asyik kan minuman Herbadrink Sari Temulawak ini, bukan hanya kesehatan yang terjaga tapi kreativitas ikut terpancing.
Hmmm... sudah panjang betul ya obrolan soal temulawak sampai jadi herbadrink-nya. Dari asal muasal sampai manfaatnya untuk ksesehatan, kecantikan, kebugaran dan eeeeh sampai ide bisnis segala 😁
Kalau masih pada penasaran soal Herbadrink Sari Temulawak ini intip aja langsung di media sosialnya.
Note:
Sumber video: Youtube/Temulawak Exotic Herbadrink/Cytrus Team
health
healthydrink
healthylife
herbadrink
herbadrink sari temulawak
konimex
sari temulawak
temulawak
23 Comments
Sari temulawak ini emang banyak khasiatnya. Rasanya emang seger, cocok juga buatku yg suka ngebayangin rasa jamu pahit. Dan ternyata sari temulawak ini rasanya asam-asam manis.
BalasHapusiya Mbak kalo jamu angkat tangan deh, hihi... Mbak jamu langganan dulu suka ketawa kalo saya minta air gula merahnya sampe setengah gelas :D
HapusDuh seger banget ya kayanya minum herbadrink ini, selain seger manfaatnya juga bagus ya mak buat kulit.. Heheheee
BalasHapusSeger loh Dian, aku suka banget nih... bulan puasa nanti udah dicanangkan jd minuman wajib buka puasa :D
Hapusmemang banyak manfaat dari temulawak, sekarang sdh dikams dg cara modern akan lebih mudah
BalasHapusbetul Tira, nggak perlu marut-marut atau rebus-rebus lagi ya buat dapet sarinya :D
HapusSalfok ku Koneng gede abi mah hahaha..jadi pengen nyobain mba :)
BalasHapussok cobain enak kok, kalo aslina mah pahang sih kalo gak ditambahin gula, makanya enak yang udah instan aja lah :D
HapusAku juga suka banget minum minuman tradisional mba. Lebih menyehatkan ya mba
BalasHapusiya Mbak Alida, aku mau ganti suplemen kimiawi itu ke minuman2 model gini, kalo jamu asli sih emang males dari dulu juga :D
HapusTemulawak emang mantep untuk mengatasi gangguan pencernaan. Tapi kalo bikin sendiri kadang rasa pahitnya kerasa banget. Kalo udah diolah dengan teknologi tinggi kayak produk herbadrink rasanya jadi lebih enak :)
BalasHapusKunyit dan temulawak itu bisa dibedakan dari baunya, btw saya juga suka sekali dg sari temulawak, sehat dan menyegarkan
BalasHapusiya ya, kunyit lebih menyengat?
HapusAku penyuka herbal2an akut mak, drpd farmasi2an. Lebih suka anget2an juga, haha *udah kayak eyang2 :D Btw, mau coba juga ah herbadrinknya..
BalasHapusiyaya herbal itu katanya enaknya diminum anget-anget, aku kok senengnya dingin2 :D
HapusSelama ini aku bikin temulawak yang asli Mbak Ina. Ternyata ada kemasan praktisnya ya. Kayaknya enak banget kalo diminum pake es ��
BalasHapusseger loh Aya... aku minum pas tiba2 asam lambung tinggi eh tokcer juga ke perut enakan
HapusUdah lama nggak minum sari temulawak,.jadi pengen minum lagi..;p
BalasHapusseger lho Ovi cobain deh...
HapusKalau nenekku lebih sering bikin sendiri, soalnya ada tanemannya di samping rumah
BalasHapusiya kalau ibu2 sepuh pinter ngolahnya ya, ada yg bilang temulawak getahnya itu gak bagus makanya kalo mau minum yg seger ngilangin getah harus pinter katanyaaaa :D
HapusDiminum dingin, rasanya lebih enak ya, Mbak? :)
BalasHapusiya saya cobain dua cara minum itu, saya lebih suka yang dingin segernya lebih kerasa :D
Hapus