JANGAN REMEHKAN THE POWER OF MINYAK GORENG KALAU SALAH PILIH BISA MENDATANGKAN MAUT LHO


Kaget nggak kalau saya bilang, penyebab kematian tertinggi di Indonesia ini adalah Penyakit Tidak Menular alias PTM? Angkanya pun cukup mencengangkan, yaitu mencapai 71%. Bukan main ya, dan saya juga baru tahu isue serius ini, waktu menghadiri simposium kesehatan dalam rangka menyambut Hari Gizi Nasional, tanggal 25 Januari 2017 lalu. Acara ini bertempat di Auditorium Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta.

Data tersebut dikeluarkan resmi dari kantor Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan disampaikan langsung oleh Ibu Theresia Irawati SKM, M.Kes, yang menjadi salah satu pembicara dalam simposium itu.

source : bahan presentasi Ibu Theresia

Dan sampai tahun 2016, menurut penuturan dr. Tirta Perwita Sari, pembicara yang lain, ada "The Big Four" penyakit tidak menular yang menduduki ranking tertinggi, sebagai penyebab kematian di Indonesia, yaitu:

source: bahan presentasi dr. Tirta

Apa sih biang keladinya sehingga kita bisa terjangkit PTM ini? Ada dua kategori yang menjadi penyebab kita menderita salah satu atau lebih dari PTM itu *ketok meja 3x...amit... amit... amit... amit*






Ah, nggak kok... saya dan keluarga mah aman. Nggak akan kejadian deh kena PTM, soalnya kami selalu makan di rumah kok, terjamin kebersihan dan kesehatannya. Anak-anak juga nggak suka jajan sembarangan, selalu bawa bekal dari rumah. Eng ing eng...

Buibu yakin? padahal... kenyataannya si "The Silent Killer" itu bisa jadi sedang mengintai di dapur Buibu. Kok bisa? Bisa dong... karena masakan rumah yang tadinya Buibu kira aman. damai, mengenyangkan dan menyehatkan keluarga, ternyata adalah pelaku utama penyebab PTM. Hal itu bisa terjadi jika dan hanya jika mungkiiin... pemilihan bahan makanan yang kurang baik, misal menggunakan zat pengawet atau zat pewarna yang dilarang dan kurang memperhatikan kandungan-kandungan zat yang tercatat di label makanan.

Maksudnya gimana? Nah, Buibu kan lihat pada infografis di atas pola makan tidak sehat itu salah satunya adalah konsumsi lemak yang tinggi. Hati-hati ini, Buibu perlu mengetahui kandungan lemak seperti apa yang baik dan tidak baik bagi tubuh. Lemak tak jenuh dibutuhkan oleh tubuh, sedangkan lemak jenuh dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh. Tetapi ada jenis lemak tak jenuh yang bisa berubah menjadi lemak jenuh dan tentu saja berbahaya bagi kesehatan, yaitu lemak trans.

Lemak trans adalah salah satu jenis lemak tak jenuh yang umumnya ditemukan di alam, tetapi bisa disintesis secara buatan. molekulnya tersusun atas rangkaian atom-atom karbon (C) yang mengandung satu atau lebih ikatan ganda dan memiliki struktur trans (dua cabang molekul yang berseberangan dengan rangkaian utama molekul). Lemak trans mengalami penambahan atom hidrogen pada molekulnya yang disebut proses hidrogenasi. Lemak ini sering disebut juga asam lemak trans (trans fatty acid) atau lemak terhidrogenasi (sumber: wikipedia).

Lemak trans merupakan faktor risiko penyakit jantung. Jenis lemak ini bisa jadi terkandung dalam bahan makanan atau makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Jadi, mulai sekarang perhatikan label ingredient yang tertera di kemasan makanan ya Buibu,  usahakan untuk mengurani atau sama sekali nggak mengkonsumsi bahan makanan yang ada lemak transnya.

sumber: bahan presentasi dr. Tirta

Selain itu Buibu, yang sering dianggap remeh adalah pengolahan makanan, misalnya penggunaan minyak goreng. Karena pengen hemat uang belanja, beli minyak goreng yang termurah, yang kalau dipake menggoreng sekali aja warna udah langsung keruh. Belum lagi yang sayang minyak, kalau belum hitam pekat belum berhenti deh dipake goreng ikan asin 😂. Eh serius, gara-gara ini pernah sampe berantem sama PRT. Minyak bekas dipake berulang-ulang, yang baru nyelip di kantong tiap pulang *pengalaman 20 tahun gonta-ganti jasa PRT, curcol detected*.


"Masyarakat seringkali menganggap minyak goreng adalah hal yang tidak berbahaya. Agar terhindar dari penyakit berbahaya, pastikan jangan gunakan minyak secara berulang-ulang. Jika minyak sudah berubah warna akibat sisa makanan, sebaiknya ganti dengan minyak yang baru. Selain itu, hindari penggunaan suhu terlalu panas saat memasak, karena dapat membentuk radikal bebas yang merugikan kesehatan dan merusak kandungan vitamin dalam minyak goreng.”, ujar Mulina Wijaya, Deputi Marketing Manager Sunco.


Jangan lho ya Buibu, penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan. Pecel lele emang enaknya beli di warung tenda, beda rasanya kalau bikin sendiri, tapi sekarang mulai lirik dong minyaknya... hiiii udah sehitam air got. Nggak deh... makasiiih... biaya perawatan rumah sakit lebih mahal daripada harga kenikmatan seporsi pecel lele.

Ya, udah kalau gitu masaknya jangan yang digoreng-goreng deh... rebusan aja, bakar, pepes, dan kawan-kawan. Ya, bukang begitu juga kali, soalnya minyak goreng itu ada manfaatnya untuk tubuh. Minyak sebagai sumber lemak dibutuhkan untuk memenuhi gizi yang seimbang. Dibutuhkannya untuk apa? Minyak yang terkandung dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K serta menambah cita rasa pada makanan.

Oleh karena itu, pemilihan minyak goreng harus tepat dan dari produk yang sudah teruji kualitasnya. Bagaimana ciri-ciri dari minyak goreng yang baik itu? Ada tiga ciri untuk melihat minyak goreng yang baik yaitu:

  • BENING
Perubahan warna pada minyak goreng menandakan sudah terjadi kerusakan pada minyak goreng tersebut (oksidasi). Menghindari penggunaan minyak goreng yang sudah rusak dapat mengurangi risiko penyakit kanker.
  • TIDAK MUDAH BEKU
Minyak goreng yang tidak mudah beku jika didinginkan pada suhu rendah artinya memiliki kandungan lemak yang lebih sedikit.
  • KARAKTERNYA SEPERTI AIR
Minyak goreng yang encer lebih sedikit menempel pada makanan, dengan begitu minyak goreng yang terkonsumsi tubuh pun menjadi lebih sedikit. Bisa dibuktikan dengan tes organolaptic, yaitu mengecap satu sendok minyak goreng, jika tidak ada rasa dan nggak seret ditenggorokan, itu tandanya minyak goreng yang baik.

Memang ada minyak goreng yang memenuhi tiga kriteria di atas? Ya ada dong. Minyak goreng SUNCO  adalah minyak goreng yang sudah teruji dan lulus memenuhi kriteria di atas. Kok bisa tahu sih? Karena di rumah saya pakai minyak goreng Sunco.


Biar dapur kurang kece asal minyak gorengnya Sunco

Mas Tian sebagai Brand Ambassador Sunco siap-siap melakukan Tes Organolaptic.
Hasilnya makin ganteng  eh nggak seret di tenggorokan katanya *euh gagal fokus lagi*

Sudah selesai acaranya? Belum dong. Masih dalam rangka pergizian dan makanan sehat, di acara simposium ini juga diadakan demo masak yang diperagakan oleh Chef Nanda. Resep yang dipraktekan kali ini adalah membuat mayonaise rendah lemak. Nah, ini penting nih, anak-anak saya hobi banget cuwal-cowel makanan pakai saus mayonaise, tapi bikin khawatir karena mayonaise yang dijual di pasaran kabarnya tinggi kadar lemaknya, faktor risiko kolesterol lagi. Bahaya juga kan. Buibu yang punya kekhawatiran sama seperti saya, silakan simak resep mayonaise sehat di bawah ini.



Oke, sekarang beneran selesai deh. Capek juga ya ngikutin acara dari siang sampai sore. Ya, mulainya sih jam satuan, berhubung saya tinggal di daerah otomatis berangkat ke ibu kota tetep aja dari pagi, sampai rumah langit udah gelap. Tapi nggak apa-apa lah ya, kalau dari hasil bepergian dapat tambahan pengetahuan. Worth it, kok.

Semoga cerita saya kali ini juga menginspirasi Buibu di rumah ya. Lebih berhati-hati lagi soal makanan di rumah dan bijak memilih bahan-bahan makanan, termasuk minyak gorengnya.

Duh saya lelah nih, pengen tiduran dulu sambil nonton Oppa Ji Sung... dadah ya Buibu, sampai ketemu lagi di cerita soal kesehatan yang lain.


Love,


11 Comments

  1. Kalau belum item sayang dibuang ya, padahal danger banget kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... jangan lagi ya Mbak, ikhlaskan daripada jadi bahaya ke badan :D

      Hapus
  2. Eh beberapa bulan terakhir aku emang pake ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terusin... hehe... bener kok kalau ngegoreng jadi nggak "basah" banget.

      Hapus
  3. emang minyak goreng ini, silent killer bgt, krn kita org indo suka bgt ama goreng2an ya mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul, makanan panggang masih kalah sama yang digoreng2

      Hapus
  4. Aku sekarang pakai SunCo Mbak, sejak tahu kalau salah satu penyebab banyaknya PTM adalah minyak

    BalasHapus
  5. harus lebih hati2 lagi ni dlm memilih minyak goreng

    BalasHapus
  6. wah tips nya bermanfaat buat ibu2 yang mau memilih minyak goreng

    BalasHapus