Saya penderita rambut rontok menahun. Kalau diingat-ingat, persoalan ini timbul sejak saya menggunakan hijab. Sudah belasan tahun, lho. Mulanya sih masih saya anggap wajar saja, karena setiap kali menyisir, helai rambut yang jatuh masih bisa dihitung. Saya juga nggak terlalu perhatian dengan perawatan rambut, asal keramas teratur, rasanya itu udah cukup. Creambath, masker, apalah apalah itu jarang banget saya lakukan.
Setelah melahirkan anak keempat, masalah rambut rontok saya makin parah, ditambah dengan munculnya ketombe *hufffh*
Kondisi itu membuat saya mulai melek perawatan. Creambath, masker, lumayan saya lakukan rutin dengan obat-obatan tradisional yang mensupport penguatan akar rambut. Tapi, ada juga penata rambut yang memberitahu kalau rambut rontok parah justru jangan terlalu sering dimasker. Lho, gimana ini? yang ini menyarankan, yang lain kok melarang. Jadi bingung, deh.
Akhirnya, usaha sendiri aja di rumah. Mulai dari pakai ramuan daun cemceman, rumput teki, minyak urang-aring, lidah buaya, semua saya jabanin. Berbagai shampo anti hairfall pun saya coba, mulai dari yang berbahan dasar ramuan tradisional sampai shampo dengan inovasi modern dari produk D, P, T, dan lain-lain, saya aplikasikan ke rambut.
Hasilnya? NOL. Rambut saya terus aja berjatuhan tak terkendali. Sedih banget setiap pagi harus lihat rambut bertebaran di bantal. Kalau rambut nggak diikat, mereka bertebaran di lantai. Asisten rumah aja sampai berkomentar, "Aduh Bu, setiap nyapu kotornya sama rambut Ibu deh." *hmmm... Atul Suratul minta turun gaji nih*
perlengkapan perang sehari-hari demi mencegah rambut bertebaran: karet rambut dan sisir bergigi jarang |
Dengan harga IDR 40 ribuan, masalah perawatan rambut saya yang biasanya menguras dompet itu terselesaikan dengan tuntas |
Sampai rumah nggak langsung dicoba, soalnya jadwal keramas saya belum jatuh tempo. Baru dua hari kemudian saya coba pakai. Hasilnya, waktu keramas rambut saya masih rontok lumayan banyak. Pfffh... saya langsung pesimis. Ini sih sama aja dengan produk yang saya pakai sebelumnya. Tapi...
Keesokan paginya baru saya takjub. Bantal saya bersih dari rontokan rambut. Saya usap rambut dan raup, nggak ada rambut tertinggal di tangan saya. Buru-buru saya ambil sisir dan menyisiri rambut dengan antusias. Satu dua helai rambut terselip di sisir, wajar toh? yang biasanya rambut rontok sampai jadi gumpalan saking banyaknya, sekarang nggak terjadi lagi. Kulit kepala juga terasa lebih segar, dan ketombe menghilang.
Huwah, saya gembira... happy... rambut saya selamat. Baru sekali keramas, coba! Hwaw...
Wah, niat potong rambut jadi pendek seperti "ujang-ujang" (sebetulnya saya nggak cocok banget dengan potongan rambut pendek) akhirnya bisa dihindari. Sekarang saya lebih percaya diri dan langsung muncul niat beli sisir Vidal Sassoon andalan sejak masa remaja, karena menyisir rambut dengan sisir bergigi rapat tampaknya sudah bukan masalah lagi ^ : ^
Sedikit tips dari saya, untuk yang berambut cenderung kering, sebaiknya setelah menggunakan shampo ini, pakai juga conditionernya, supaya rambut lebih lembut. Pengalaman saya setelah menggunakan shampo ini, rambut menjadi lebih megar (jenis rambut saya normal).
PT. Unilever menggandeng Jamal Hammadi, pakar perawatan rambut dengan bahan alami, untuk mengkreasi formula Sunsilk Hijab Recharge Lively Strong hairfall solution |
Baiklah, Hijabers (ah yang belum pakai hijab juga boleh kok coba pakai shampo ini) segitu dulu ya review, eh share pengalaman pakai produk shampo baru dari saya. Mudah-mudahan cocok juga dipakai untuk Hijabers.
Walau tertutup, perawatan rambut supaya tetap cantik kan penting juga. Tujuannya, biar suami (yang udah punya, yang belum persiapan buat calon suami dong) tambah sayang, ya toooooh? ^ : ^
Love,
2 Comments
Aman untuk ibu hamil gak mak?
BalasHapuswah itu saya kurang tahu pasti, untuk cari amannya sih untuk ibu hamil lebih baik menggunakan bahan2 alami yang bebas bahan kimia ya.
Hapus