THE AGE OF ADALINE


Judul film: The Age of Adaline
Produksi : Lakeshore Entertaintment
Sutradara : Lee Toland Krieger
Penulis Skenario : J. Mills Goodloe, Salvador Paskowitz
Pemain : Blake Lively, Michiel Huisman, Harrison Ford, Kathy Baker, Ellen Burstyn

"It's not the same when there's no growing old together. Without that love is justheartbreak."

Terlihat awet muda di usia yang mulai beranjak sepuh adalah impian setiap wanita di belahan bumi mana pun, termasuk saya. Bangga kan rasanya jika ada yang memuji wajah kita yang awet muda dari usia sebenarnya.

Tapi, setelah menonton film ini, saya bersyukur bahwa Allah menciptakan siklus kehidupan yang indah untuk manusia: lahir – kanak-kanak – remaja – dewasa – tua – mati. Apa enaknya menjadi muda, apalagi permanen seperti yang dialami oleh Adaline. Terlalu banyak hal yang harus dikorbankan.

Film bergenre epic-romance-fantasy ini menuturkan kisah seorang perempuan bernama Adaline Bowman (Blake Lively). Ia dilahirkan di hari pertama tahun 1908. Menjalani masa kanak-kanak dan remajanya dengan bahagia. Kemudian ia bertemu dengan seorang insiyur muda, berpacaran dan akhirnya menikah. Pasangan itu dikaruniai seorang bayi perempuan bernama Flemming. Malang bagi Adaline, suaminya meninggal dalam sebuah kecelakaan kerja. Ia hidup menjanda bersama anak semata wayangnya.

Melalui penggambaran alur mundur, Adaline diceritakan pergi mengendarai sendiri mobilnya dengan tujuan rumah orang tuanya. Di tengah jalan turun hujan salju. Kondisi keadaan jalan dan cuaca yang buruk, menyebabkan Adaline tak bisa menguasai mobilnya. Kendaraan itu slip dan menghantam penghalang jalan. Bersama dengan mobilnya, Adaline masuk ke sungai (atau danau).

Adaline terjebak dalam air dingin dan jantungnya berhenti berdetak. Namun, nyawanya kembali setelah petir berkekuatan 500 ribu volt menyambar mobil dan tubuhnya yang berada di dalamnya. Akibat kejadian itu, diceritakan sambaran petir itu menyebabkan susunan sel-sel DNA dalam tubuh Adaline menjadi padat. Akibatnya Adaline tidak akan mengalami proses penuaan. Itulah sebabnya look Adaline berhenti di usianya saat itu.

Adaline harus menerima ekspresi keheranan dari orang-orang di sekelilingnya. Teman-teman dekat, bahkan polisi yang menilangnya. Satu malam Adaline dibawa paksa oleh dua orang agen FBI, dan akan dibawa ke suatu tempat dengan menggunakan pesawat. Namun, Adaline dapat melarikan diri. Sejak saat itu, Adaline memutuskan untuk hidup berpindah-pindah tempat.

www.pinterest.com

Setiap 10 tahun sekali, Adaline harus mengganti identitasnya. Hal ini tentu saja merepotkan. Setiap kali berganti identitas, ia mendatangi bank dan meminta bank menambahkan nama baru (yang akan dipakainya) sebagai kuasa atas rekeningnya. Belum lagi dampak yang tidak menyenangkan bagi perjalanan asmaranya. Setiap kali hubungannya menuju ke arah yang serius, Adaline terpaksa pergi meninggalkan kekasihnya, karena ia tidak mampu menjelaskan “keanehan” yang terjadi pada dirinya.

Di masa sekarang, Adaline menggunakan identitas baru, Jennifer Larson (Jenny). Di satu pesta tahun baru, ia berkenalan dengan seorang pria bernama Ellis Jones (Michiel Huisman). Perkenalan itu berkembang menjadi hubungan percintaan yang serius.

Suatu waktu, Ellis mengajak Jenny mengunjungi rumah orang tuanya. Orang tua Ellis akan merayakan ulang tahun perkawinan mereka yang ke-40. Jenny menyetujui tawaran itu, tanpa berprasangka sedikit pun ada kejutan yang menunggunya di sana.

Ellis dan Jenny tiba di rumah pasangan William dan Kathy Jones, orang tua Ellis. Ketika berkenalan, William (Harrison Ford) tertegun, Jenny mengingatkannya pada seseorang dari masa lalunya, Adaline. Jenny dengan gugup menyebut Adaline adalah ibunya, dan berkata kalau ibunya sudah meninggal. William mau tak mau shock juga mendengar kabar itu.

Rupanya sekitar empat puluh tahun yang silam, William pernah menjalin hubungan dengan Adaline. Pria itu nyaris melamar Adaline, namun lagi-lagi Adaline memutuskan untuk meninggalkan pria yang dicintainya.

Namun, satu kejadian menyadarkan William bahwa Jenny yang ada di hadapannya adalah Adaline. Ia melihat bekas luka di tangan kiri Jenny. Ia tak mungkin salah, karena William─yang waktu itu masih menjadi mahasiswa kedokteran─ yang menjahit luka di tangan Jenny. Ketika ia mengkonfirmasi hal tersebut, Jenny atau Adaline tak bisa mengelak lagi.

Dalam kebingungan dan ketidakberdayaan menghadapi kenyataan yang buruk itu, Jenny pun minggat dari rumah William. Ia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Di tengah jalan, ia seperti tersadar. Kemudian ia menelepon Flemming (Ellen Burstyn)─puteri semata wayangnya─dan berkata kalau ia tak akan melarikan diri lagi. Apakah itu artinya ia akan kembali pada Ellis? Namun, saat ia memutar arah, sebuah truk besar menghantam mobilnya dan mengakibatkan mobil Adaline terperosok ke jurang. Adaline menjadi korban tabrak lari.

Sementara itu Ellis yang bingung mengapa Jenny tiba-tiba pergi dan ayahnya yang tak bisa memberikan penjelasan, buru-buru menyusul Jenny. Ia menemukan Jenny yang mengalami kecelakaan. Paramedis pun segera menangani Jenny. Keajaiban sekali lagi terjadi. Jenny yang tampak sudah tak bernyawa dihidupkan lagi oleh alat kejut berkekuatan 750 ribu volt, sama seperti kematiannya yang pertama.

Di rumah sakit, Jenny mengakui semua pada Ellis. Pria yang kadung mencintainya itu pun dapat menerima kondisi Jenny. Sekarang Adaline bisa kembali menggunakan kembali identitas aslinya (hanya di depan orang terdekatnya). Flemming menyambut gembira keberadaan Ellis di samping ibunya.

Ellen Burstyn memerankan Flemming di usia tua


Satu tahun kemudian, Adaline dan Ellis dikisahkan akan menghadiri pesta tahun baru. Sebelum pergi, Adaline mematut diri di depan cermin. Ia melihat sesuatu yangmembuatnya bahagia: sehelai rambut putih. Rupanya kejutan listrik pada saat kecelakaan itu mengembalikan proses penuaan pada dirinya.

Kisah di film itu menceritakan seluruh kisah hidup Adaline selama 107 tahun dengan penampilan seperti masih berusia sekitar awal 30-an. Bukan di ambil dari kisah nyata, juga bukan adaptasi dari sebuah novel. Cerita ini murni fiksi hasil "bermimpi" penulis skenarionya: J. Mills Goodloe dan Salvador Parkowitz. Two thumbs up, Gentlemen!
Film ini dari segi tema menarik dan unik. Memadukan unsur romance dan fantasi sudah sangat biasa. Namun yang menjadikan film ini tidak biasa, unsur fantasi yang tidak mengarah ke film jenis fiksi ilmiah, tentang ribuan tahun di masa depan, galaksi-galaksi, makhluk-makhluk aneh, super hero, dsb. Atau semacam kisah fantasi dongeng. Sebaliknya, film ini mengisahkan “orang biasa” yang kehidupannya berubah akibat dari “keajaiban” yang terjadi pada dirinya. Sesederhana itu.

Memadukan alur mundur dengan pembacaan narasi menjadi ide yang bagus, karena menjadikan film ini jelas duduk perkaranya (mudah dipahami). Saya sebagai penonton dibawa ke berbagai era, sesuai pengalaman hidup yang dialami Adaline. Ada kekocakan yang diselipkan ketika Adaline/Jenny memainkan satu permainan bersama keluarga Jones. Jenny tampak lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pengetahuan di masa lalu. Ia mengundang kekaguman dari anggota keluarga Jones. Saya dibuat nyengir oleh adegan tersebut. Ya iyalah, sebagai penonton saya tentu sudah tahu rahasia Jenny.

The Age of Adaline dipuji sebagai "powerful film", Blake Lively pun mendapat banyak pujian sebagai aktris yang tepat memerankan karakter Adaline. Aktingnya yang tenang, menghanyutkan, memabukkan, sukses menyuguhkan kedalaman rasa tanpa ada kesan berlebihan. Totally elegance...

Saya suka film ini. Satu kata untuk menggambarkan film ini: cantik.


www.pinterest.com




0 Comments