HEALTHY FOODS HAPPY KIDS BERAWAL DARI DAPUR MAMA



Apa yang membuat anak-anak merindukan rumah?  Masakan ibunya.  Terngiang kembali penggalan obrolan dengan suami di suatu masa. Lamunan itu menemani saya duduk di coffee shop Hotel Pulman Thamrin Jakarta, menunggu acara dari Philips Indonesia dimulai.

Saya pribadi merasa hal itu sangat benar. Saya juga merasakan bagaimana saya selalu rindu masakan ibu, dan melihat bagaimana suami dan saudara-saudaranya—setiap kali pulang ke Bandung—selalu antusias menunggu ibu mertua memasak. Bergantian mereka meminta dimasakkan makanan kesukaan masing-masing. Ibu mertua berusaha memenuhi permintaan mereka dengan adil. Ibu adalah gatekeeper dalam keluarga. Setiap kebaikan bermula darinya, termasuk nutrisi untuk keluarga. Epic.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 WIB, dan saya bergegas kembali ke area acara untuk melakukan registrasi. Walau masih harus menunggu lagi sebelum acara dimulai, tapi saya nggak keberatan, sebab suguhan coffee break dari Hotel Pulman Thamrin sangat menggiurkan. Selain itu, para undangan bisa berfoto di foto booth yang telah disediakan. Setelah kenyang foto-foto, saya mencicipi hidangan sambil mengobrol bersama teman-teman blogger.


Berbagai jenis snack untuk menemani coffee break

Sekitar pukul 10.00 WIB pintu ruangan tempat acara dibuka dan para undangan dipersilakan masuk. Kami, para blogger dan awak media yang kebagian tugas meliput, menempati deretan kursi di sisi kiri dan kanan ruangan. Di tengah ruangan, meja-meja diatur sedemikian rupa untuk para peserta cooking class. Seluruhnya ada sepuluh meja, artinya bakal ada sepuluh kelompok ibu-ibu yang menjadi peserta.





Acara yang bertajuk “Philips Mother’s Day Cooking Class” ini merupakan persembahan dari Philips Indonesia untuk merayakan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember.




Menjalin Ikatan Ibu dan Anak di Dapur

Sebelum cooking class dimulai, acara diisi dengan bincang-bincang ringan oleh bintang tamu yang mendukung acara ini, yaitu Pak Bondan Winarno, pakar kuliner Indonesia dan Chef Yuda Bustara, host acara “Urban Cook” di Kompas TV. Mereka ditemani oleh Ibu Maria Simanjuntak, Marketing Manager Domestic Apliance Philips.

Dalam sambutannya Ibu Maria menyampaikan, sebagai seorang ibu, beliau menginginkan anak-anaknya lebih mencintai makanan sehat dari rumah. Beliau juga berharap seusai acara ini, semua ibu yang menjadi undangan acara dapat mempraktikkan pengetahuan yang didapat selama acara dan melibatkan anak-anak dalam memasak, agar mereka lebih mencintai masakan ibunya dan mengurangi jajan di luar.




Pak Bondan sendiri sangat setuju dengan konsep melibatkan anak untuk kegiatan memasak. Selain dapat menjadi quality time yang dapat mengeratkan ikatan ibu dan anak, anak juga dapat mengenal nutrisi dari tangan pertama. Saran Pak Bondan, jika hari libur, mulailah mengajak anak ke pasar tradisional. Anak akan belajar mengenal bumbu-bumbu masakan yang beragam itu.

Chef Yuda punya alasan lain lagi soal melibakan anak dalam kegiatan memasak. Menurutnya, anak-anak itu sering menjadi korban dari kebiasaan yang salah, yang diterapkan oleh orang tuanya. Contohnya dia sendiri tak terbiasa minum susu, karena sedari kecil tidak dibiasakan minum susu. Sebetulnya jika sekarang anak susah makan atau alergi terhadap makanan tertentu, bisa jadi karena pembiasaan yang salah tadi.

Salah seorang peserta cilik yang ikut
Philips Cooking Class
Pak Bondan menambahkan, anak-anak itu tak ada yang tak senang jika diajari sesuatu yang baru, termasuk memasak. Ketika dia merasa senang dan bangga atas pencapaiannya, dia juga akan mencintai hasilnya. Begitulah kira-kira konsep sederhana untuk membiasakan anak memasak dan mencintai makanan sehat.


COOKING CLASS

Chef Yuda Bustara menjadi bintang di segmen ini. Chef muda berbakat yang dikenal dengan julukan “Chef Urban” karena kebiasaannya memanfaatkan teknologi dalam setiap kegiatan memasaknya.

“Kalau ada teknologi buat apa susah-susah. Kalau ada food processor buat apa ngulek lagi,” candanya. Chef ini memang ramah dan seru.

Pak Bondan memberikan pendapat bahwa perbedaan rasa antara pengolahan secara modern atau tradisional itu hanya mitos, yang penting proses pengolahannya. Kalau pandai menggunakan trik, rasa masakan tak akan ada bedanya.



Ada empat resep yang dipraktekkan oleh Chef Yuda. Semuanya berbahan dasar nasi, sesuai dengan hestek acara yaitu #BekalNasiPhilips.  Keempat resep inipasti disukai anak-anak dan cocok dijadikan bekal untuk ke sekolah.

Resep pertama Nasi Kuning, disusul Rice Puding, kemudian Rice Burger, dan yang terakhir Chicken Teriyaki Rice Bowl. Semuanya tampak mudah dan hasilnya look yummy... *pengen nyicip tapi nggak ada yang nawarin :D*

Para undangan juga dijamin bisa mengikuti jalannya cooking demo dari Chef Yuda dengan nyaman, karena selain panggung yang tinggi, penyelenggara juga menyediakan big screen yang menayangkan langsung step by step memasak yang dilakukan Chef Yuda.




Peralatan yang dipergunakan Chef Yuda adalah produk dari domestic apliance Philips. Ada tiga alat masak yang digunakan, yaitu Philips Rice Cooker, Philips Hand Blender, dan Philips Table Grill. Alat-alat ini mudah penggunaannya dan aman, sehingga memasak dengan si buah hati pun dapat dilakukan dengan nyaman. Seluruh peralatan ini seakan-akan memang diciptakan untuk memudahkan pekerjaan ibu-ibu di seluruh Indonesia. Pas sekali dengan taglinenya Philips Innovation for Indonesian Mothers.


VOILA! ini dia hasil masakan Chef Yuda... yummy...

Setelah Chef Yuda selesai memasak keempat resep, peserta cooking class dipersilakan untuk memulai mempraktikkan keempat resep tersebut bersama kelompoknya masing-masing. Mereka diberi waktu kurang lebih 60 menit untuk memasak, dibawah supervisi Chef Yuda dan Pak Bondan.

Suasana pun menjadi seru dan sedikit tegang. Ada kelompok yang serabutan dan saling memberikan perintah satu sama lain, ada yang mengandalkan instruksi dari satu leader saja, ada juga kelompok yang lebih tenang karena pembagian tugasnya lebih jelas. Di akhir acara akan dipilih satu kelompok yang menjadi kelompok favorit dengan hasil akhir masakan yang enak dan penyajiannya menarik.

Suasana praktik resep oleh peserta cooking class

BERTABUR DOOR PRIZE

Sambil menunggu peserta cooking class menyelesaikan pekerjaannya, door prize dibagikan dengan dipandu MC cantik dan lincah.  Ada puluhan door prize yang dibagikan kepada para undangan, dengan kategori door prize untuk blogger, media, dan kelompok arisan. Ada juga kontes foto untuk kelompok arisan dan foto terbaik di sosial media berhadiah uang jutaan rupiah. Seruuu... walau (lagi-lagi) saya kurang beruntung *sigh*


Pemenang photo contest arisan 

Waktu untuk peserta cooking class pun habis. Penilaian dilakukan dan tak lama kemudian hasil akhirnya diumumkan. Sebelum pegumuman kelompok favorit, Pak Bondan menyampaikan kesannya selama proses supervisi. Beliau menekankan kembali pentingnya proses memasak. Memasak itu ada urutannya, bagaimana mengolah daging dan sayuran dengan baik. Menurut Pak Bondan ada beberapa kelompok yang kurang memperhatikan hal tersebut.

Dan, akhirnya... kelompok favorit versi Pak Bondan dan Chef Yuda jatuh pada “Ummahat Sholehah”, kelompok arisan dari BSD, Tangerang Selatan. Selamat Buibu!


Ini dia pemenang Kelompok Favorit dengan hasil kreasinya.

Selesai sudah seluruh rangkaian acara Philip Moher's Day Cooking Class. Sebelum acara ditutup masih ada pembagian door prize, kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama.


Sebagian hidangan makan siang ala Hotel Pulman Thamrin

Senang sekali bisa menjadi bagian dari acara ini, sudah dapat goody bag (yang isinya berat #kode :D), disuguhi makanan kelas hotel bintang lima, dapat sharing tips-tips proses memasak yang keren dari Chef Yuda dan Pak Bondan. Semua sangat berharga dan memotivasi. 

Hmm... oke, anak-anak, mulai sekarang Mama akan lebih rajin memasak sendiri. Janji deh!




21 Comments

  1. Yummmyyyyy... gimana dietnya nih mama ina? Hahahah

    BalasHapus
  2. Acaranya seru sekali, Mbak Ina.
    Saya setuju, kalau masakan rumah, masakan yang paling enak. Dan saya selalu merindukan masakan Ibu saya juga hehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya seru banget Mas Baim, saya pun jadi sadarkan diri. Selama ini seringnya ngandelin masakan asisten, hahaha... masakan ibu emang paling top ya *jadi kangen semur lidah buatan mamih saya T_T*

      Hapus
  3. kdg2 kalo lg kepengin masak, aku jg slalu ngelibatin anakku.. tp krn dia jg msh 3 thn ya, yg ada sih lbh bnyk ngeberantakin drpd bantuin :D cm gpplah.. itung2 supaya dia seneng masaka ya mba :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. anak-anak emang seneng kalo diajak2 bantuin mamanya, anakku juga yang kecil, laki2 senengnya ngaduk adonanan pancake, gedean dikit kalo sengaja disuruh pasti males :D

      Hapus
  4. Acaranya seru sekali. Sayang saya nggak bisa ikutan :). Tapi lumayan senang juga baca reportasenya

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga terhibur ya... mungkin lain kali ada kesempatannya.

      Hapus
  5. “Kalau ada teknologi buat apa susah-susah. Kalau ada food processor buat apa ngulek lagi,” ini quote keren nih.. emak2 ga mau rempong haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. emaaaang... hihihi... daripada ngipas2 bau areng, kalo gak ada yang bantuin mah masukin oven aja ya Mak Lisa :D

      Hapus
  6. waaahhh ngabibita pisan teh ina mah. komo foto terakhir tah hehehe....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi... teh Yayu... hayuuu masak-masak, nanti saya tinggal nyicipin :D

      Hapus
  7. setuju. Dan senang banget kalau anak-anak suka dengan makanan yang dimasak di rumah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, walau masakan sederhana kalau anak bilang "enak, Ma" rasanya melambung ya... hehehe

      Hapus
  8. Ini mah namanya memasak harus dengan hati agar rasaya maknyuuusss. Pastinya pake produk dari philipS. :D Seandainya ada di Kepanjen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebetulnya merk gak penting kan, yang penting rasa :D anak-anak kan gak nanya, Bu masaknya pake Philips gak? hahah... ini kebetulan aja sponsornya itu.

      Hapus
  9. Inovasi dari Phillips bikin kegiatan masak-masak jadi gak ribet ya mbak. Jadi mupeng lihat peralatannya itu. Hiks. Uang mana uang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, niatnya produsen begitu... hhehe uang mah diteriakin gak akan nongol, nyisihin uang belanja kan sedikit-sedikit lama-lama jadi Phillips :D yuk nabung

      Hapus
  10. Wewh, enaknya meliput cooking class yang pasti makanannya juga banyak wkwkwk. Sayangnya saya tidak hobi masak, cuma hobi makan doang huhuhu

    BalasHapus