RUMAH IMPIAN: MAY THE DREAM COMES TRUE

cooledeko.de

"Home is not A Place, it's A Feeling"
(anonim) 


Arti rumah buat saya itu segalanya. Tujuan saya pulang setelah bepergian itu sudah pasti. Sekarang, rumah juga menjadi tempat bekerja, karena saya memutuskan bekerja freelance dari rumah. Dan yang paling penting, rumah  adalah tempat di mana anak-anak merasa nyaman. Itulah (mungkin) sebabnya tercipta istilah “Rumahku Surgaku”, di mana setiap tetes kebahagiaan bermuara.



Sejak sebelum menikah, kriteria rumah idaman yang saya inginkan tidak harus mewah. Kalau guratan rezeki saya  menyebabkan saya memiliki rumah mewah, itu mah anugerah.  Namun, guratan rezeki saya menuliskan  rumah yang saya miliki biasa saja dari segi ukuran, arsitektur, dan interiornya. Tipikal rumah-rumah jadi yang cenderung bermodel seragam.  

Kalau mau menuruti mimpi sih, pengennya rumah idaman saya letaknya di dataran tinggi, dengan dua pemandangan sekaligus. Mountain view dan laut lepas. Kira-kira seperti rumahnya Tony Shark di film Iron Man 3, tetapi dengan arsitektur yang lebih tradisional. Keren ya…

google.com
Atau rumah di tengah hutan kecil dengan kebun yang luas, lengkap dengan jalan setapak menuju sungai atau danau.  Seperti rumah-rumah di pedesaan di Inggris sana. Tenang dan nyaman, lingkungan yang cocok untuk penulis seperti saya. Ah, ini pasti gara-gara terlalu sering baca novel yang dengan setting suasana pedesaan di Inggris.

google.com

Dulu, ketika awal menikah, saya nggak memimpikan punya rumah dua lantai.  Sudah terbayang repot dan capek mengurus rumah dua lantai, apalagi kalau pas nggak punya asisten rumah tangga. Tapi dengan kondisi keluarga besar seperti sekarang ini--saya dikaruniai dua orang putera dan dua orang puteri-- mau gimana lagi. Sepertinya saya tidak punya pilihan lain :D

Arsitektur rumah impian saya masih bergaya country, pedesaan, tradisional, apa lah apa lah... pokoknya seperti foto di bawah ini.

pinterest.com



Interior rumah ditata dengan gaya semi klasik dipadu dengan gaya modern minimalis. Kuncinya tidak terlalu banyak furnitur, sehingga ruangan terlihat lapang, neat and clean. Tapi saya suka banyak bantal-bantal di sofa, karpet, dan hiasan dinding berupa foto atau poster-poster bikinan sendiri, asal bukan lukisan :D



Ruang tamu ditata dengan gaya semi formal. Tidak perlu terlalu luas. Tamu-tamu yang hubungannya dekat, akan lebih nyaman jika dijamu di ruang keluarga atau teras yang ada di bagian belakang rumah, dengan pemandangan kebun sayur dan taman bunga.

forumahminimalis.com

Ruang keluarga butuh ruangan yang lebih luas. Di sini lah tempat seluruh keluarga berkumpul. Melepas kangen, menumpahkan obrolan setelah seharian beraktivitas, becanda, mendamaikan yang bertengkar... hehe... berdiskusi, merundingkan sesuatu. Hmmm... love is in the air

hgtvremodels.com
saya suka penataan seperti ini, tapi nuansa warnanya akan saya ganti ke nuansa yang lebih cerah.
Televisi besar akan saya tempel mengganti perapian di tengah itu.

Kamar tidur anak-anak tidak perlu terlalu besar. Tujuannya supaya nggak repot saat merapikan. Tahu sendiri, inisiatif merapikan sendiri kamarnya itu hanya terjadi seminggu paling banyak dua kali, selebihnya… terserah Mama atau Mbak, huffh...

Konsep penataannya tentu saja menuruti keinginan mereka. Masing-masing anak tentu punya selera yang berbeda. Bahkan puteri kembar saya pun ingin punya kamar terpisah. Wow… kembar yang unik. Independen satu sama lain dan punya selera yang bertolak belakang. Seru…

stylecuster.com
Kamar si Kembar No. 1, cool tapi dekoratif

digsdigs.com
Kamar si Kembar No. 2, purple lover...
homedit.com
Kamar Kakak, boyish-simpel-praktis

blog.thebump.com
Kamar De Key lebih lapang sekalian sama tempat bermainnya

Nah, kamar anak-anak sudah. Kamar  tidur utama gimana? Kamar tidur utama ukurannya sedang saja. Saya memilih ranjang queen size daripada king size.  Tema interiornya lembut dan menenangkan. Tidak perlu banyak furnitur supaya kamar terkesan lapang. Pokoknya, kamar utama itu harus menjadi tempat sembunyi yang nyaman untuk saya dan suami, ketika kami merasa capek dengan segala urusan. Ehm…

theneotraditionalist.com


Dapur adalah bagian yang akan menjadi salah satu spot yang paling merebut perhatian saya. Bagi saya dapur adalah perekat keluarga. Saya nggak mau menjadi ibu-ibu yang formal, memasak pada jam tertentu kemudian menyajikannya di atas meja makan di ruang makan yang berbeda.

Yang saya inginkan meja makan menyatu dengan dapur. Interiornya ala ala kafe kekinian, unsur batu bata dan stainless dengan ornamen bernuansa jaman dulu menjadi pilihan saya. Tujuannya simpel, supaya anak-anak nggak banyak minta makan di luar. Ciri khas ibu-ibu hemat banget ya saya, hahaha…

Saya juga terinspirasi oleh dapur-dapur di luar negeri. Di serial sitkom keluarga biasanya si Mommy memasak sambil ngobrol dengan anak-anaknya. Nah, saya juga pengen seperti itu. Kapan pun anak-anak minta dibuatkan makanan saya dan dapur selalu siap. Asyik kan.

pinterest.com
Dari sekian ruangan yang harus tersedia di rumah, ada satu ruangan yang menurut  saya benar-benar penting, yaitu kamar mandi. Soalnya, saya betah berlama-lama di kamar mandi. Ketika saya merasa senang, saya menikmatinya dengan berlama-lama mandi. Sebaliknya ketika saya merasa kesal dan sedih, saya menyembunyikan dan menumpahkan perasaan saya juga di kamar mandi. Oleh karena itu, saya perlu kamar mandi yang nyaman.

Selain itu, saya juga masih menganut pakem yang diturunkan turun temurun oleh sesepuh di keluarga. Mereka punya quote yang sampai saat ini masih terpatri jelas di benak saya. “Kalau ingin melihat kepribadian si empunya rumah, lihatlah kamar mandinya.” Wah, sekarang sudah beragam ilmu dan teknik membaca kepribadian, kok kamar mandi masih jadi patokan. Tapi, ada benarnya juga, sih. Coba saja kalau kita bertamu. Segimana cantik dan wanginya tuan rumah, kalau terbukti kamar mandinya jorok, langsung  ilfil. Percaya deh.

Saya memimpikan kamar mandi yang (tidak perlu besar) tetapi interiornya asyik, modern, bikin betah, kalau perlu sampai saya merasa pengen nginep di kamar mandi (Hahaha…). Tapi walau interiornya canggih, saya memilih kamar mandi yang mudah dibersihkan, supaya tetap wangi dan nyaman digunakan.

decoratingyoursmallspace.com

Ada satu unsur yang (bagi saya) asyik menjadi bahan dekorasi, yaitu buku. Saya memimpikan di setiap ruangan ada satu spot untuk menyimpan buku. Buku nggak harus disimpan di satu ruangan khusus. Bahkan di kamar mandi pun akan saya taruh rak buku sebagai pajangan.

Terakhir, kurang lengkap rasanya jika rumah tidak dihias dengan taman. Saya suka tanaman.  Taman tidak perlu luas, yang penting penataannya cantik. Dan, saya akan membuat spot-spot tempat saya duduk dengan nyaman dan melamun. Karena dari sana lah ide dongeng-dongeng cantik untuk anak-anak bakal bermunculan. 

outdoorgazebo.net

mylistoflists.com
Hmmm… begitu lah gambaran rumah impian saya. Bermimpi kan sah-sah saja, tetapi tak ada mimpi yang bakal terwujud tanpa ikhtiar dan doa. Semoga Allah SWT membuka pintu-pintu rezeki-Nya dari arah yang tak terduga, sehingga mimpi rumah idaman ini segera terwujud.




Tulisan ini disertakan dalam Writing Competition #DreamsWellEngineered Niro Granite Indonesia


2 Comments

  1. Kembar inspiratif nih mak, kamarnya aja udah beda,hehe. Samapun, punya impian jg dapur luas ala2 bule *ngobrol dimeja kayu besar sambil motong2*. Gudlak buat rumah impiannya mak

    BalasHapus