OLEH-OLEH DARI BANDUNG #1

100 KATA PERTAMA by Ary Nilandari

 Day #4  Session #1 à Karena nggak bisa hadir dari hari pertama, jadi langsung aja tulis Day #4.

      

Nah, sesi ini merupakan rangkaian terakhir dari event “Workshop 3 Hari Bersama Yusof Gajah”, yang diadakan dari tanggal 20 - 22 April di Selasar Soenaryo, Bandung. Niat banget ikutan sesi ini (walau nggak bikin tugas seperti yang disyaratkan). Soalnya apa? Kangeeeen sama Mbak Ary. Kangen dengan pribadinya, kangen juga dengan sesi sharing ala Ary Nilandari. Kenapa? karena setiap kali mendapat transferan ilmu dari beliau, setelahnya saya merasa berkali lipat lebih pintar *LOL* dan percaya diri (dalam menulis).



Sesi ini dibuka dengan ice breaking yang asyik banget, Mbak Ary mau membacakan cerita, dan audience dilibatkan untuk mengisi sound effect-nya. 

Setiap kali Mbak Ary menyebut kata tertentu, kita diminta mengeluarkan ekspresi lewat suara. Misalnya, pangeran tampan :  "hwaaaah..." putri yang suka tidur : "zzzzzz..." hutan belantara : "huhuhu (suara burung hantu)... uuu aaa uuu aaa (suara monyet) dll"  raksasa : "bum bum bum..." perang : " dezzzing... dhuaarrr..." mati : "gubrag..."  aaah seru pokoknya.

Oke, peserta udah pada segar, siap menerima materi. Coba simak dulu quote di bawah ini:



No thinking — that comes later. You must write your first draft with your heart. You rewrite with your head. The first key to writing is... to write, not to think! - William Forrester



Hubungan 100 kata pertama dengan quote di atas? Memang benar kalau mau nulis itu pakai niat aja dulu, pakai hati/perasaan untuk mengisi "ruh" pada tulisan, tapi "menggunakan" kepala juga penting, karena di sana lah 100 kata pertama itu diproduksi.

So, mengapa "100 Kata Pertama" ini sangat berpengaruh?  Mari kita tinjau dari dua sisi kepentingan:

EDITOR:

mencari naskah yang menjanjikan, mencari kebaruan, kerapian bahasa (penting!), tidak ada waktu membaca sampai selesai, profit oriented.

PEMBACA:
  1. jumlah penulis lebih besar dari jumlah pembaca.
  2. Jumlah buku lebih banyak dari jumlah waktu untuk membaca.
  3. Orang dewasa membaca karena kebutuhan dan hobi yang dibiasakan dari kecil.
  4. Anak-anak membaca karena suka.
  5. Untuk anak usia muda penulis terbantu oleh orang tua yang memilihkan buku.
  6. Untuk anak-anak ilustrasi menjadi faktor yang menentukan.

Kesimpulan dari informasi di atas adalah: HALAMAN PERTAMA JADI PENENTU apakah karyamu layak diterbitkan/dibaca atau tidak.

Bagaimana membuat 100 kata pertama berhasil?

Pakai rumus 3 + 1: Konteks, Karakter, Konflik + Kecakapan menulis
  




  • Kalau Picture Book, gimana sih idealnya?
  1. Dalam naskah maksimal 700 kata saja. Kurang dari ini lebih bagus lagi.
  2. Setiap halaman terdiri dari 2 – 3 kalimat.
  3. Teks ditujukan hanya sebagai penggerak plot saja.
  4. Setting, konteks, karakter, emosi disampaikan secara visual (ilustrasi).
  5. Sangat penting kemahiran dalam pengayaan visual.
Kesimpulannya : Teks dan visual (ilustrasi) idealnya saling berkerjasama menyampaikan pesan.





  • Aplikasinya dalam novel, gimana?
Struktur novel ( 10 Bab )
  1. Adegan pembuka (1) : letaknya 100 kata pertama.
  2. Komplikasi dimulai (2)
  3. Point of no return (3) : kurang lebih 1000 kata pertama.
  4. Bagian tengah (4-9) : komplikasi dengan aksi memuncak hingga adegan klimaks.
  5. Bagian akhir (10) : wrap-up, ending, epilog.

Banyak-banyak berdoa supaya dikasih Editor yang baik hati. Yang mau sabar membaca naskahmu sampai tiga bab pertama, nah di situ 1000 kata pertama berperan. Apa yang membuat 1000 kata pertamamu efektif dan menarik perhatian Editor? ini dia komponennya:
  1. Jangan harap kesan “wow” itu langsung muncul
  2. Tuangkan eskpresi excitement, drama, action, kecemasan, dll
  3. Pengenalan protagonis/hero
  4. Pengenalan antagonis
  5. Pamerkan gaya menulis
  6. Setting/atmosfer 
  7. Petunjuk : what next?

Jelas sudah ya, pertanyaan-pertanyaan yang ngegeremet dalam hati: "Kok, naskah gue gak lolos" sekarang ada jawabannya, dan Editor punya alasannya: "Dari awal naskah lo, udah nggak menarik"

Tapi, jangan patah semangat dong. Penjelasan di atas cukup untuk dijadikan bekal supaya naskah berikutnya lebih ciamik lagi.

Selamat menulis. Good luck...

2 Comments